> >

Saksi Mata Ungkap Detik-Detik Pesawat Jatuh yang Tewaskan 61 Orang di Brasil

Kompas dunia | 10 Agustus 2024, 09:58 WIB
Sebuah pesawat jatuh dan terbakar di kawasan permukiman di Sao Paulo, Brasil, hari Jumat siang, 9/8/2024. Hingga kini, jumlah korban luka atau tewas belum bisa dipastikan, diperkirakan seluruh penumpang dan kru tewas. (Sumber: Voepass)

SAO PAULO, KOMPAS.TV - Saksi mata mengungkapkan kengeriannya saat menyaksikan kecelakaan pesawat di Sao Paulo, Brasil. Insiden tersebut terjadi, Jumat (9/8/2024), pesawat jatuh dan menewaskan 61 orang.

Salah satu saksi mata Felipe Magalhaes mengungkapkan bagaimana ia melihat pesawat itu jatuh dari jendela rumahnya.

Baca Juga: Pesawat ATR 72-500 Jatuh di Sao Paulo, Brazil, Seluruh Penumpang dan Kru Diduga Tewas

“Saat saya mendengar suara pesawat jatuh, saya melihat keluar jendela rumah, dan melihat saat-saat pesawat itu menabrak daratan,” katanya dikutip dari BBC Internasional.

Ia langsung berlari ke luar rumahnya di Kota Vinhedo, Sao Paulo, untuk melihat di mana pesawat itu jatuh.

“Ketakutan dan tak tahu harus bagaimana, saya melompati dinding,” katanya.

Sementara itu, Nathalie Cicari yang tinggal di dekat tempat jatuhnya pesawat, mengatakan saat ia tengah makan siang dirinya mendengar suara keras yang mendekat.

Ia menggambarkan suara tersebut seperti suara drone, tetapi jauh lebih keras.

“Saya keluar ke balkon, dan melihat pesawat yang berputar. Hanya dengan hitungan detik, saya menyadari bahwa itu bukan gerakan normal dari pesawat,” ucapnya.

Ia mengatakan momen saat tabrakan dengan daratan sangat mengerikan.

Baca Juga: Pasukan Ukraina Menyerbu, Rusia Umumkan Status Darurat di Kursk

Cicari mengatakan dirinya tak terluka, meski harus mengevakuasi diri dari rumahnya karena yang dipenuhi asap hitam setelah kecelakaan.

Saksi mata lainnya yang dipanggil Pietro, mengatakan ia melihat banyak orang masuk ke apartemen untuk membuat video.

“Yang saya lihat hanya reruntuhan pesawat, dan yang tersisa hanyalah kabin,” katanya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC Internasional


TERBARU