> >

Dapat Peringatan Gempa Super Besar, PM Jepang Batal ke Asia Tengah

Kompas dunia | 12 Agustus 2024, 07:21 WIB
PM Jepang Fumio Kishida, hati Jumat, 9/8/2024, membatalkan rencana kunjungannya ke Asia Tengah setelah para ilmuwan memperingatkan kemungkinan terjadinya gempa super besar atau Megaquake di lepas pantai selatan Jepang, yang membuat Kishida harus tetap di Jepang untuk memimpin respons pemerintah. (Sumber: The Associated Press.)

Beberapa kota bahkan menutup taman atau membatalkan acara-acara yang direncanakan dalam minggu ini, meskipun para ahli menegaskan bahwa tidak perlu menghentikan aktivitas sehari-hari. Peringatan ini hanya untuk meningkatkan kewaspadaan akan kemungkinan terjadinya gempa dalam jangka panjang, tanpa ada kepastian waktu dan lokasi yang jelas.

Sekretaris Kabinet, Yoshimasa Hayashi, mengimbau masyarakat untuk tetap menjalankan aktivitas sosial dan ekonomi sehari-hari, termasuk bepergian.

Namun, beberapa kota seperti Higashi Osaka mengimbau warganya untuk menunda perjalanan yang tidak mendesak. Kota-kota lain membuka tempat penampungan darurat, meminta warga untuk menyiapkan persediaan makanan dan air, serta membahas rencana evakuasi bersama keluarga.

Kota pantai terkenal, Shirahama di Prefektur Wakayama, mengumumkan bahwa empat pantainya, pemandian air panas, taman, dan fasilitas lainnya akan ditutup selama seminggu. Festival kembang api tahunan yang seharusnya diadakan pada Sabtu juga dibatalkan.

Aoshima, resor pantai yang juga populer di Prefektur Miyazaki, yang paling terdampak oleh gempa Kamis lalu, juga ditutup.

Operator kereta api di wilayah tersebut menyatakan bahwa mereka akan mengurangi kecepatan operasional kereta sebagai langkah pencegahan.

Dalam sebuah laporan tahun 2013, tim pencegahan bencana pemerintah memperingatkan bahwa jika gempa berkekuatan 9,1 terjadi di dekat pantai selatan, tsunami yang dihasilkan bisa mencapai lebih dari 10 meter dengan korban jiwa lebih dari 300.000 orang dan kerugian ekonomi lebih dari 220 triliun yen (sekitar Rp 23.000 triliun) dalam skenario terburuk.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU