Ini Kekuatan Gempur Terbaru Hizbullah yang Sangat Ditakuti Israel: Drone Intel dan Pengebom
Kompas dunia | 10 Agustus 2024, 14:27 WIBMeskipun pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyatakan bahwa mereka sudah bisa memproduksi drone sendiri, sebagian besar serangan mereka masih menggunakan drone buatan Iran seperti Ababil dan Shahed.
Hizbullah telah meningkatkan kemampuannya meskipun Israel menargetkan beberapa ahli drone mereka. Salah satunya adalah Shukur, yang menurut Israel bertanggung jawab atas persenjataan paling canggih Hizbullah, termasuk misil dan roket jarak jauh.
Pada tahun 2013, seorang tokoh senior Hizbullah, Hassan Lakkis, yang dianggap sebagai otak di balik program drone mereka, ditembak mati di selatan Beirut. Hizbullah menyalahkan Israel atas kejadian tersebut.
Hizbullah mulai menggunakan drone buatan Iran setelah Israel menarik pasukannya dari Lebanon selatan pada tahun 2000. Mereka mengirim drone pengintai pertama ke wilayah udara Israel pada tahun 2004.
Hizbullah juga meningkatkan penggunaan drone dalam konflik Suriah. Pada tahun 2022, mereka mengirimkan tiga drone ke salah satu fasilitas gas terbesar Israel di Laut Tengah, tetapi semuanya berhasil ditembak jatuh oleh Israel.
Baca Juga: Militer Israel Dihajar Hizbullah, 14 Tentaranya Terluka karena Serangan Rudal dan Drone
Program drone Hizbullah masih didukung oleh Iran, dan banyak UAV mereka diyakini dirakit oleh para ahli Hizbullah di Lebanon.
Menurut Naji Malaaeb, seorang jenderal pensiunan Lebanon, "Karena Iran tidak bisa mencapai supremasi udara, mereka mengandalkan jenis pesawat ini," katanya, merujuk pada drone.
Baru-baru ini, dinas intelijen Ukraina melaporkan bahwa ahli dari Iran dan Hizbullah membantu melatih tentara Rusia dalam mengoperasikan drone Shahed-136 dan Ababil-3 di Suriah. Rusia, Iran, dan Hizbullah semuanya memiliki kehadiran militer di Suriah, tempat mereka berperang bersama pasukan Presiden Bashar Assad.
Nasrallah dalam pidatonya tahun 2022 menyatakan bahwa "kami di Lebanon, sejak lama, telah memulai produksi drone."
Namun, Hizbullah masih mengandalkan suku cadang dari negara-negara Barat. Pada pertengahan Juli, tiga orang ditangkap di Spanyol dan satu di Jerman karena diduga menjadi bagian dari jaringan yang memasok suku cadang untuk pembuatan drone bagi Hizbullah.
Meskipun begitu, Iran tetap menjadi pemasok utama untuk drone Hizbullah.
"Angkatan Udara Israel bisa menyerang berbagai bagian Lebanon, dan sekarang Hizbullah punya drone dan misil yang bisa mencapai seluruh wilayah Israel," ujar analis politik Iran, Emad Abshenass. Ia menambahkan bahwa seperti halnya AS mempersenjatai Israel, Iran juga mempersenjatai Hizbullah.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press