> >

Pasukan Ukraina Menyerbu, Rusia Umumkan Status Darurat di Kursk

Kompas dunia | 9 Agustus 2024, 22:39 WIB
Foto yang dirilis oleh saluran telegram Gubernur wilayah Kursk Alexei Smirnov pada hari Selasa, 6 Agustus 2024, menunjukkan sebuah rumah yang rusak setelah penembakan oleh pihak Ukraina di kota Sudzha, wilayah Kursk yang berbatasan dengan Ukraina. Pejabat Rusia mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka sedang melawan serangan lintas batas Ukraina di provinsi perbatasan barat daya untuk hari kedua, sementara pejabat Kyiv tetap bungkam tentang ruang lingkup operasi tersebut. (Sumber: Saluran telegram Gubernur wilayah Kursk melalui AP)

Meskipun serangan ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan publik Rusia, pemerintah Ukraina memilih untuk tidak memberikan komentar langsung terkait insiden tersebut. 

Namun, penasihat senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Myhailo Podolyak, mengindikasikan bahwa serangan ini akan memperkuat posisi Ukraina dalam negosiasi dengan Rusia.

Seorang analis pertahanan dari Chatham House, London, Mathieu Boulegue, menyatakan bahwa serangan Ukraina di Kursk menunjukkan adanya tujuan militer yang jelas, meskipun belum diungkapkan secara terbuka. 

"Serangan ini juga menjadi simbol besar bahwa perang tidak beku, tetapi justru semakin mendekati Rusia," ujarnya.

Peristiwa di Kursk menarik perhatian besar dari media Rusia, yang menempatkan berita ini di posisi teratas dalam berbagai situs berita dan siaran televisi. 

Sebagian besar liputan media berfokus pada situasi kemanusiaan, seperti evakuasi anak-anak ke tempat penampungan serta upaya pengumpulan bantuan dari wilayah lain untuk dikirimkan ke Kursk.

Namun, Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan detail lebih lanjut mengenai operasi militer yang dilakukan di wilayah tersebut.

Pernyataan mereka hanya menyebutkan bahwa militer Rusia terus menangkis upaya invasi Ukraina dan merespons dengan serangan udara, artileri, serta pasukan darat.

Di luar pertempuran di Kursk, Ukraina juga terus melanjutkan strateginya menyerang wilayah belakang Rusia dengan menggunakan drone jarak jauh. 

Serangan terbaru menargetkan pangkalan udara militer di wilayah Lipetsk, sekitar 300 kilometer dari perbatasan Ukraina.

Menurut laporan dari pihak berwenang setempat, lebih dari 75 drone Ukraina ditembak jatuh selama malam serangan, 19 di antaranya di wilayah Lipetsk. 

Sumber dari militer Ukraina mengonfirmasi bahwa serangan tersebut berhasil menghantam pangkalan yang digunakan sebagai basis jet tempur Rusia.

Eskalasi konflik ini menunjukkan bahwa perang antara Rusia dan Ukraina semakin memanas, dengan serangan yang kini menjangkau lebih dalam ke wilayah masing-masing pihak.  

Baca Juga: Serangan Kejutan, Ribuan Tentara Ukraina Mulai Masuk ke Wilayah Rusia dan Gunakan Senjata Barat

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU