> >

Lebanon Siaga 1, Menlu Retno: Pemerintah Upayakan Evakuasi WNI

Kompas dunia | 9 Agustus 2024, 07:27 WIB
Kombatan kelompok militan Lebanon Hizbullah. (Sumber: AP Photo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan, pemerintah terus mengupayakan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Lebanon. Ia menyebutkan, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sudah menetapkan status Siaga 1 untuk Lebanon.

"Dengan WNI kita yang ada di Lebanon, kita sudah tetapkan Lebanon sebagai Siaga 1," ujar Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/8/2024).

"Sehingga upaya untuk melakukan atau komunikasi untuk melakukan evakuasi (WNI) sudah terus dijalankan," imbuhnya. 

Baca Juga: Jenderal Cadangan: Israel Tidak Akan Bertahan bila Serang Duluan Iran dan Lebanon Tanpa Bantuan AS

Seperti diketahui, situasi di Timur Tengah, terutama di Lebanon belakangan ini semakin memanas seiring ketegangan antara Hizbullah dan Israel. Pada Selasa (30/7), Israel mengeklaim telah membunuh komandan tertinggi sekaligus salah satu pendiri Hizbullah, Fuad Shukr dalam serangan di selatan Beirut.

Menurut pemerintah Israel, serangan itu mereka lakukan sebagai aksi balasan atas tembakan roket Hizbullah yang menewaskan 12 orang di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada Sabtu (27/7/2024).

Sebelumnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beirut mengimbau WNI di Lebanon untuk bersiap diri jika situasi semakin memanas.

Selanjutnya Konselor KBRI Beirut Yosi Aprizal mengatakan, imbauan ini merupakan bentuk antisipasi jika situasi di Lebanon memburuk.

"Melihat perkembangan situasi, kami per 29 Juli 2024 mengimbau warga untuk bisa melakukan evakuasi mandiri, sebagai antisipasi apabila ke depan terjadi pemburukan kondisi yang akan sulit untuk keluar dari Lebanon," kata Yosi, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Netanyahu Bantah Gedung Putih: Palestina Belum Tanggapi Usulan, Gencatan Senjata Masih Jauh

Yosi menjelaskan, sejauh ini ada total 203 WNI di Lebanon.

 Angka itu belum termasuk pasukan perdamaian Indonesia yang mencapai 1.232 orang, dengan rincian 1.232 pasukan di selatan Lebanon dan 119 orang bertugas di KRI Diponegoro.

 

 

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU