> >

Muhammad Yunus Akan Dilantik Jadi PM Bangladesh Sementara Hari Ini, Minta Masyarakat Tenang

Kompas dunia | 8 Agustus 2024, 07:15 WIB
Peraih Hadiah Nobel Perdamaian Muhammad Yunus tersenyum saat tiba di pengadilan ketenagakerjaan di Dhaka, Bangladesh, Minggu, 28 Januari 2024.(Sumber: AP Photo)

DHAKA, KOMPAS.TV - Muhammad Yunus, penerima Nobel Perdamaian yang akan jadi pemimpin sementara Bangladesh, meminta rakyat untuk tetap tenang dan bersiap membangun kembali negara.

Permintaan itu disampaikan setelah berminggu-minggu kekerasan yang menewaskan ratusan orang, yang berujung pada pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina yang melarikan diri ke India.

Dalam pernyataan pertamanya sejak ditunjuk sebagai kepala pemerintahan sementara, Rabu (7/8/2024), Yunus mengucapkan selamat kepada mahasiswa atas "kepemimpinan mereka dalam mewujudkan Hari Kemenangan Kedua kita."

Dia juga mengimbau kepada mahasiswa, anggota partai politik, dan masyarakat untuk tetap tenang.

"Kerusuhan adalah musuh kita. Tolong jangan buat musuh baru. Tetap tenang dan siap membangun negara," kata Yunus.

Panglima militer Bangladesh, Jenderal Waker-Uz-Zaman, mengatakan pemerintahan sementara yang dipimpin Yunus akan dilantik pada Kamis (8/8/2024) malam.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Zaman menegaskan mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan sejak pengunduran diri Hasina, akan diadili.

"Saya tidak sabar untuk pulang dan melihat apa yang terjadi di sana, serta bagaimana kita bisa mengorganisasi diri untuk keluar dari masalah ini," kata Yunus kepada wartawan di Paris, Prancis.

Ketika ditanya kapan pemilu akan digelar, dia mengangkat tangan seolah-olah menunjukkan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakannya.

"Saya akan pulang dan berbicara dengan mereka. Saya masih baru di bidang ini."

Baca Juga: Profil Presiden Sementara Bangladesh Muhammad Yunus: Bankir Kaum Miskin Peraih Nobel

Demonstran memanjat sebuah monumen di Dhaka, Bangladesh untuk merayakan kabar mundurnya Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, Senin (5/8/2024). (Sumber: Rajib Dhar/Associated Press)

Pada Rabu, pengadilan di Dhaka membebaskan Yunus dalam kasus pelanggaran hukum ketenagakerjaan yang melibatkan perusahaan telekomunikasi yang ia dirikan, yang sebelumnya membuatnya dihukum enam bulan penjara.

Dia dibebaskan dengan jaminan dalam kasus tersebut.

Sementara pemimpin oposisi, Khaleda Zia, yang sedang sakit, juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan kekerasan.

Berbicara dari ranjang rumah sakit melalui video dalam sebuah rapat umum di Dhaka, Zia mengimbau pendukungnya untuk mengedepankan cinta dan perdamaian dalam membangun kembali negara.

Rapat umum Partai Nasionalis Bangladesh diadakan sehari setelah Zia dibebaskan dari tahanan rumah.

Putranya, Tarique Rahman, yang juga pemimpin sementara partai tersebut, menyampaikan pidato secara daring dari London, tempat dia tinggal dalam pengasingan sejak 2008.

Pada Rabu, jalanan Dhaka tenang setelah dua hari kekerasan menyusul kepergian Hasina.

Mahasiswa terlihat membersihkan jalanan dan mengatur lalu lintas di beberapa bagian Dhaka karena polisi menghilang setelah serangan terhadap kantor polisi di berbagai tempat di negara tersebut.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU