> >

AS Ungkap Gencatan Senjata Gaza Sangat Dekat, tapi Akan Bela Israel jika Iran Balas Serangan

Kompas dunia | 8 Agustus 2024, 07:11 WIB
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby berbicara dalam pengarahan harian di Gedung Putih di Washington, Selasa, 28 Mei 2024. (Sumber: AP Photo)

WASHINGTON, KOMPAS TV - Israel dan Hamas hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, kata seorang pejabat Gedung Putih hari Rabu, 7/8/2024.

"Ada proposal bagus di depan kedua belah pihak, dan mereka perlu menerima proposal itu agar bisa diterapkan. Kami sedekat ini dengan kesepakatan seperti yang pernah kami alami sebelumnya," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada para wartawan.

AS percaya kedua belah pihak "perlu menyelesaikan sedikit pekerjaan terakhir" untuk mencapai kesepakatan, kata Gedung Putih.

Namun demikian, Kirby menekankan AS tidak ingin melihat konflik ini meningkat dan Washington telah mengirim "kapabilitas signifikan" ke wilayah tersebut dan akan membela Israel jika diserang.

"Jika Iran melangkah maju, seperti yang sering mereka katakan bahwa 'mereka akan melakukannya', kami akan memastikan bahwa kami siap membela Israel demi kepentingan kami sendiri, dan kami percaya penyesuaian postur kekuatan yang diperintahkan oleh presiden dan diarahkan oleh menteri pertahanan (Lloyd Austin) menempatkan kami dalam posisi yang baik untuk melakukannya," kata Kirby.

Baca Juga: Rekaman Bocor! Sejumlah Tentara Israel Perkosa Tawanan Pria Palestina

Tawanan Palestina di penjara Sde Teiman Israel. Sebuah rekaman kamera pengawas yang bocor hari Rabu, 7/8/2024, menunjukkan sejumlah tentara Israel melakukan pemerkosaan terhadap tawanan Palestina dari Gaza berupa sodomi di kamp penahanan terkenal Sde Teiman. (Sumber: Haaretz)

Pentagon mengumumkan pada hari Jumat bahwa AS mengerahkan aset militer tambahan ke Timur Tengah menjelang kemungkinan serangan balasan oleh Iran terhadap Israel.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada 31 Mei bahwa Israel mengajukan kesepakatan tiga tahap yang akan mengakhiri permusuhan di Gaza dan mengamankan pembebasan sandera di wilayah pantai itu.

Rencana tersebut mencakup gencatan senjata, pertukaran sandera-tahanan, dan rekonstruksi Gaza.

Sekitar 39.600 warga Palestina telah tewas dalam hampir 10 bulan sejak Israel melancarkan serangan brutal terhadap Gaza yang dimulai pada 7 Oktober setelah serangan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Serangan tersebut memicu ketegangan regional yang meningkat, dengan eskalasi terbaru terjadi pada Rabu lalu ketika kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh, dibunuh di ibukota Iran, Teheran, sehari setelah serangan Israel di pinggiran Beirut menewaskan seorang komandan militer senior dari kelompok Lebanon, Hezbollah.

Kirby mengatakan AS terlibat dalam "diplomasi intens" untuk mencegah eskalasi yang lebih luas di Timur Tengah dan sedang memantau peristiwa antara Iran dan Israel "dengan sangat cermat."

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU