> >

AS, Australia, Kanada, dan Filipina Gelar Latihan Militer di Laut China Selatan yang Disengketakan

Kompas dunia | 7 Agustus 2024, 15:01 WIB
Pasukan Filipina mengawasi kapal penjaga pantai mereka saat mereka mengamankan pulau Thitu yang diduduki Filipina, yang secara lokal disebut pulau Pag-asa, pada 1 Desember 2023, di Laut China Selatan yang disengketakan. (Sumber: AP Photo)

MANILA, KOMPAS.TV – Amerika Serikat (AS), Australia, Kanada, dan Filipina menggelar latihan militer gabungan di Laut China Selatan yang disengketakan.

Latihan yang berlangsung selama dua hari itu bertujuan untuk menunjukkan kekuatan dan menegaskan hak navigasi bebas di wilayah Indo-Pasifik, di tengah klaim teritorial agresif China.

Latihan yang melibatkan angkatan laut dan udara ini merupakan upaya untuk menangani tantangan maritim bersama serta menegakkan hukum internasional dan tatanan berbasis aturan. 

Dalam pernyataan bersama, dikutip dari Associated Press, para komandan militer dari keempat negara menyatakan komitmen mereka untuk menangani tantangan maritim bersama dan menegakkan hukum internasional serta tatanan berbasis aturan. 

Mereka menegaskan, latihan ini dilakukan untuk menegakkan hak navigasi bebas di wilayah Indo-Pasifik.

“Unit angkatan laut dan angkatan udara negara-negara peserta akan beroperasi bersama, meningkatkan kerja sama dan interoperabilitas antara angkatan bersenjata kami,” kata para komandan. 

“Aktivitas akan dilakukan dengan cara yang konsisten dengan hukum internasional dan dengan memperhatikan keselamatan navigasi serta hak dan kepentingan negara lain.”

China telah lama mengeklaim sebagian besar Laut China Selatan, sebuah jalur perdagangan dan keamanan global yang penting. 

Baca Juga: Menlu ASEAN Bertemu Menlu AS dan China di Laos saat Laut China Selatan dan Semenanjung Korea Tegang

Klaim ini bertentangan dengan klaim negara-negara pesisir yang lebih kecil, termasuk Filipina dan Vietnam, yang menghambat akses mereka ke area penangkapan ikan dan eksplorasi minyak dan gas.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU