> >

Kim Jong-un Kirim 250 Peluncur Rudal Nuklir Taktis ke Garis Depan, Situasi Makin Ngeri

Kompas dunia | 5 Agustus 2024, 11:51 WIB
Kim Jong Un, tengah kanan, menyerahkan bendera militernya kepada para prajurit dalam apa yang mereka sebut sebagai unit rudal yang baru dibentuk selama upacara untuk menandai pengiriman 250 peluncur rudal berkemampuan nuklir ke unit militer garis depan, di Pyongyang, Korea Utara, Minggu, 4 Agustus 2024 (Sumber: AP Photo/ KCNA)

Ia tidak memberikan penilaian spesifik apakah sistem tersebut bisa segera ditempatkan.

Lee mengatakan rudal-rudal itu kemungkinan memiliki jangkauan lebih pendek dibandingkan beberapa rudal balistik jarak pendek Korea Utara yang paling kuat, yang telah terbukti dapat menempuh lebih dari 600 kilometer.

Korea Utara baru-baru ini memperkenalkan rudal baru bernama Hwasong-11, yang menurut para analis dapat menempuh jarak hingga 100 kilometer.

Jika ditempatkan di daerah garis depan, rudal-rudal ini bisa mencakup sebagian besar wilayah ibu kota besar Korea Selatan, di mana sekitar setengah dari 51 juta penduduk negara itu tinggal.

Baca Juga: Korea Utara Ternyata Ingin Lanjutkan Negosiasi Nuklir jika Trump Kembali Jadi Presiden AS

Upacara pengiriman 250 peluncur rudal berkemampuan nuklir ke unit militer garis depan, di Pyongyang, Korea Utara, Minggu, 4 Agustus 2024. (Sumber: AP Photo / KCNA)

Dalam pidatonya pada acara hari Minggu, Kim menyerukan agar negara bersiap untuk konfrontasi berkepanjangan dengan Amerika Serikat dan mendorong perluasan kekuatan militer secara terus-menerus.

Kim membenarkan pembangunan militernya sebagai tanggapan terhadap kerja sama militer yang semakin intens antara Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya, yang diklaimnya kini menunjukkan ciri-ciri blok militer berbasis nuklir.

"Pilihan kita adalah antara mengejar dialog atau konfrontasi, tetapi pelajaran dan kesimpulan kita dari 30 tahun terakhir adalah bahwa kita harus lebih siap untuk konfrontasi," kata Kim.

"Amerika Serikat yang kita hadapi bukan hanya pemerintahan yang datang dan pergi setiap beberapa tahun, tetapi bangsa yang akan menjadi musuh anak cucu kita selama beberapa generasi ke depan, dan itu menunjukkan perlunya terus meningkatkan kemampuan pertahanan kita."

Kim juga mengatakan keputusan untuk mengadakan upacara senjata di tengah upaya pemulihan dari banjir menunjukkan tekad untuk terus memperkuat kemampuan pertahanan nasional tanpa henti.

Banjir pada akhir Juli lalu telah merendam ribuan rumah dan lahan pertanian di wilayah dekat perbatasan dengan China.

Rusia menawarkan bantuan untuk bencana banjir kepada Korea Utara, sebagai tanda hubungan yang semakin erat antara kedua negara.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press/ KCNA


TERBARU