> >

Pasca Kematian Ismail Haniyeh, Maskapai Eropa, AS, dan Asia Setop Penerbangan ke Israel dan Lebanon

Kompas dunia | 4 Agustus 2024, 08:45 WIB
Foto arsip Ismail Haniyeh. Pasca terbunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, sejumlah maskapai dari Amerika Serikat, Eropa, dan Asia telah menghentikan penerbangan mereka untuk tujuan ke Israel dan Lebanon. (Sumber: Lebanese Broadcasting Corporation LBCI)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pasca terbunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, sejumlah maskapai dari Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Asia telah menghentikan penerbangan mereka untuk tujuan ke Israel dan Lebanon. Alasannya karena masalah keamanan menyusul perkembangan terkini yang tengah terjadi di Timur Tengah.

Setelah Haniyeh terbunuh, banyak pihak memperkirakan akan ada serangan balasan terhadap Israel, sehingga risiko keamanan di wilayah tersebut jadi makin besar. 

Mengutip laporan Anadolu, Sabtu (3/8/2024), United Airlines yang mengoperasikan 14 penerbangan setiap minggu antara New York dan Israel, telah menangguhkan penerbangan ke Israel hingga 6 Agustus mendatang.

Maskapai AS lainnya, Delta Airlines, juga menangguhkan penerbangan ke Israel. Lalu maskapai Inggris British Airways membatalkan penerbangannya ke negara tersebut pada Rabu (7/8) pekan depan.

Baca Juga: Ukraina Klaim Tenggelamkan Kapal Selam Rusia di Krimea, Juga Hancurkan Sistem Pertahanan Putin

Selanjutnya ada Swiss International Air Lines yang menangguhkan penerbangan antara Zurich dan Tel Aviv hingga 8 Agustus, dengan alasan keselamatan awak dan penumpang.

Selain itu, penangguhan penerbangan Zurich-Beirut, yang awalnya dijadwalkan berakhir pada 29 Juli, telah diperpanjang hingga 12 Agustus.

Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa juga melakukan hal serupa dengan mengumumkan penangguhan penerbangan ke Beirut dan Tel Aviv masing-masing hingga 8 dan 12 Agustus, karena masalah keamanan.

"Maskapai-maskapai tersebut mengatakan akan mengawasi situasi di lapangan untuk menentukan kapan penerbangan dapat dilanjutkan," tulis Anadolu. 

Baca Juga: Rusia Peringatkan Kematian Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tak Bisa Diterima

Air India juga meniadakan penerbangan menuju Tel Aviv hingga 8 Agustus, dengan alasan keamanan.

ITA Airways, maskapai penerbangan utama Italia, mengumumkan bahwa penerbangan ke dan dari Tel Aviv ditiadakan hingga 6 Agustus.

“Karena perkembangan geopolitik di Timur Tengah dan untuk menjamin keselamatan para penumpang dan awak,” sebut pernyataan pihak maskapai.

Maskapai nasional Polandia LOT membatalkan delapan penerbangan ke Lebanon dan Israel yang dijadwalkan pada 3-4 Agustus, menurut kantor berita Polandia PAP.

Maskapai penerbangan Belanda KLM juga membatalkan semua penerbangannya ke dan dari Israel hingga 26 Oktober.

Baca Juga: Jusuf Kalla Hadiri Pemakaman Pemimpin Hamas Haniyeh di Doha, Qatar

Aegean Airlines dan Condor Airlines juga menangguhkan penerbangan dari Athena ke Beirut hingga 1 Agustus karena ketegangan regional.

Singapore Airlines (SIA) mengatakan akan menghindari wilayah udara Iran karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Penangguhan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dan potensi konflik yang lebih luas antara Iran dan kelompok Hizbullah Lebanon di satu sisi dan Israel di sisi lain.

Penghentian penerbangan tersebut merebak menyusul pembunuhan terhadap komandan senior Hizbullah Fuad Shukr oleh Israel pada Selasa (30/7) dan tuduhan oleh kelompok Palestina Hamas dan Iran bahwa Israel-lah yang membunuh Haniyeh di Teheran.

Hamas dan Iran telah berjanji untuk melakukan pembalasan atas pembunuhan Haniyeh, sementara Hizbullah berjanji untuk membalas pembunuhan Shukr.

 

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Anadolu


TERBARU