Hizbullah-Israel Makin Tegang, AS Serukan Warganya di Lebanon Segera Pergi Secepat Mungkin
Kompas dunia | 4 Agustus 2024, 09:00 WIBBEIRUT, KOMPAS.TV - Eskalasi ketegangan Hizbullah-Israel membuat Amerika Serikat (AS) menyerukan warganya untuk segera keluar dari Lebanon.
Kedutaan Besar AS di Beirut meminta warganya untuk keluar dari Lebanon secepatnya, Sabtu (3/8/2024).
Peringatan itu menyusul peringatan serupa dari Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy yang mengatakan situasi regional dapat memburuk dengan cepat.
Baca Juga: Ukraina Klaim Tenggelamkan Kapal Selam Rusia di Krimea, Juga Hancurkan Sistem Pertahanan Putin
Iran pun telah bersumpah akan melakukan pembalasan berat terhadap Israel, yang disalahkan atas kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu (31/7/2024).
Seperti diketahui, kematian Haniyeh sendiri terjadi beberapa jam setelah Israel membunuh komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut.
Hizbullah yang merupakan proksi Iran, dikhawatirkan bakal memainkan peran besar dalam tindakan pembalasannya, yang bisa memicu respons serius dari Israel.
Bahkan Hizbullah meluncurkan puluhan roket ke Kota Beit Hillel di utara Israel pada Minggu (4/8) dini hari waktu setempat.
Terkait hal yang sama, Menteri Luar Negeri Yordania telah mengeluarkan seruan ke warganya di Lebanon, untuk segera pergi dari sana, dan memperingatkan yang lain untuk tak bepergian ke sana.
Sedangkan Kanada memperingatkan warganya untuk menghindari bepergian ke Israel, selain juga menyarankan untuk tak ke Lebanon.
Kanada menegaskan hal itu karena situasi dapat semakin memburuk tanpa peringatan di wilayah itu.
Sementara itu, Kedutaan Besar AS mengatakan bahwa warganya yang ingin tinggal di Lebanon harus menyiapkan rencana darurat.
Baca Juga: Iran Sebut Haniyeh Tewas akibat Serangan Proyektil Jarak Dekat
Selain itu juga bersiap berlindung di tempat untuk jangka waktu yang lama.
Dilaporkan sejumlah maskapai penerbangan telah menangguhkan dan membatalkan penerbangan, dan banyak yang terjual habis.
Namun, mereka mengatakan pilihan transportasi komersial untuk meninggalkan Lebanon tetap tersedia.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : BBC Internasional