> >

Daftar Pemimpin Palestina yang Tewas di Tangan Israel: dari Ahmad Yassin hingga Ismail Haniyeh

Kompas dunia | 1 Agustus 2024, 06:30 WIB
Kepala Politbiro Hamas Ismail Haniyeh (tengah) dikelilingi anggota parlemen Iran usai upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian di Teheran, Selasa (30/7/2024). (Sumber: Vahid Salemi/Associated Press)

TEHERAN, KOMPAS.TV - Kepala Politbiro Hamas Ismail Haniyeh dibunuh dalam serangan udara di Teheran, Iran, Rabu (31/7/2024). Kematian Haniyeh menambah panjang daftar pemimpin Palestina yang tewas di tangan Israel.

Pemerintah Israel belum memberi pernyataan mengenai Haniyeh. Namun, Tel Aviv diketahui cenderung bungkam mengenai serangan di luar negeri atau misi pembunuhan yang dilakukan badan intelijen mereka, Mossad.

Sejak didirikan pada 1948, Israel diketahui kerap membunuh pemimpin politik atau pemimpin militer organisasi kemerdekaan Palestina. Israel pun tak segan melaksanakan misi pembunuhan di berbagai tempat, mulai daerah pendudukannya, Gaza dan Tepi Barat, hingga di wilayah negara berdaulat, dari Lebanon, Italia, hingga Prancis.

Terkait pembunuhan Haniyeh, pemerintah Iran mengaku tengah menggelar investigasi mengenai kasus tersebut. Israel dikenal kerap meninggalkan jejak jelas dalam pembunuhan pemimpin Palestina.

Baca Juga: Ismail Haniyeh Dibunuh, Jusuf Kalla Sampaikan Dukacita: Cita-Cita Beliau Adalah Perdamaian

Satu kasus dugaan pembunuhan yang masih kabur adalah kematian pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Yasser Arafat di Prancis pada 2004 silam. Prancis secara resmi menutup kasus kematian Arafat karena sebab alami.

Akan tetapi, tim investigasi dari Swiss melaporkan bahwa terdapat bekas polonium di barang-barang pribadi Arafat. Pemimpin Palestina itu diduga tewas diracun.

Sepanjang sejarahnya, Israel diketahui jarang membunuh pemimpin Palestina dengan cara diracun. Tokoh-tokoh Palestina umumnya dibunuh dengan serangan udara atau jebakan bom.

Berikut daftar pemimpin Palestina yang dibunuh Israel sebagaimana disarikan Al Jazeera.

Daftar pemimpin Palestina yang dibunuh Israel

Salih Al-Aruri (Januari 2024)

Wakil Kepala Politibiro Hamas Salih Al-Aruri dibunuh drone Israel saat berada di Beirut, Lebanon. Pembunuhan Al-Aruri terjadi ketika Israel meluncurkan operasi militer di Gaza yang telah merenggut hampir 40.000 jiwa per Juli 2024.

Al-Aruri dikenal sebagai salah satu pendiri sayap militer Hamas, Brigade Qassam. Salih Al-Aruri pernah dipenjara Israel selama 15 tahun sebelum tinggal sebagai eksil di Lebanon.

Mahmoud Al-Mabhouh (Januari 2010)

Mahmoud Al-Mabhouh dibunuh di Hotel Rotana Al-Bustan di Dubai, Uni Emirat Arab pada 2010 silam. Badan intelijen Israel, Mossad diduga menjadi dalang di balik kematian Al-Mabhouh.

Menurut laporan kepolisian, Al-Mabhouh dibius, disetrum, lalu dibekap menggunakan bantal hingga tewas. 

Semasa hidupnya, Al-Mabhouh menjadi komandan militer di Brigade Qassam. Al-Mabhouh dikenal karena mendirikan Unit 101, pasukan yang dibentyk untuk menculik tentara Israel.

Mahmoud Al-Majzoub (Mei 2006)

Mahmoud Al-Majzoub adalah pemimpin senior kelompok Jihad Islam Palestina. Al-Majzoub dibunuh saat berada di Sidon, Lebanon.

Israel diduga membunuh Al-Majzoub dengan cara memasang bom di pintu mobilnya. Al-Majzoub tewas seketika karena ledakan usai membuka pintu mobil.

Abdel Aziz Al-Rantisi (April 2004)

Abdel Aziz Al-Rantisi merupakan salah satu pendiri Hamas saat Intifada Pertama. Al-Rantisi baru sebulan menjabat sebagai pemimpin Hamas usai pembunuhan Syaikh Ahmad Yassin pada Maret 2024.

Al-Rantisi dibunuh helikopter Israel di Kota Gaza. Mobil yang ditumpanginya diserang rudal Hellfire yang ditembakkan helikopter Israel.

Baca Juga: Iran Janji Balas Kematian Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh: Sudah Tugas Kami Menghukum Berat Zionis

Syaikh Ahmad Yassin (Maret 2004)

Salah satu pendiri Hamas, Syaikh Ahmad Yassin dibunuh helikopter Israel di Kota Gaza. Semasa hidupnya, Yassin dianggap sebagai pemimpin spiritual Hamas.

Semasa hidupnya, Yassin harus beraktivitas dengan kursi roda usai mengalami kecelakaan pada usia 16 tahun. Yassin dibunuh saat didorong menuju sebuah masjid di Kota Gaza untuk menunaikan salat Subuh.

Eks perdana menteri Israel, Ariel Sharon dilaporkan memerintahkan pembunuhan Yassin secara pribadi.

Salah Shehadeh (Juli 2002)

Salah Shehadeh adalah salah satu pendiri sayap militer Hamas, Brigade Qassam. Shehadeh dibunuh serangan udara Angkatan Udara Israel yang menghancurkan rumahnya di Kota Gaza.

Militer Israel mengonfirmasi pihaknya meluncurkan operasi pembunuhan Shehadeh, menyebut bertanggung jawab atas "ratusan serangan teror" ke Israel.

Yahya Ayyash (Januari 1996)

Yahya Ayyash dikenal sebagai pembuat bom sekaligus komandan batalion Brigade Qassam di Tepi Barat. Ayyash dianggap berperan mengenalkan strategi bom bunuh diri untuk melawan Israel.

Ayyash dibunuh di Beit Lahiya, Gaza oleh agen intelijen Israel, Shin Bet. Agen Israel menanam bom di ponsel Ayyash. Bom tersebut terpicu saat Ayyash menerima telepon dari ayahnya.

Imad Akel (November 1993)

Komandan Brigade Qassam Imad Akel dibunuh Israel di kamp pengungsian Shujayea, Jalur Gaza pada 1993 silam. Akel dianggap sebagai mentor komandan Brigade Qassam saat ini, Muhammad Deif.

Akel dijuluki sebagai "Hantu" karena mengorkestrasi berbagai penyergapan pasukan Israel. Akel ditembak mati pasukan khusus Israel usai rumahnya di Shujayea dikepung.

Abu Jihad (April 1988)

Khalil Al-Wazir alias Abu Jihad adalah deputi Yasser Arafat di PLO. Abu Jihad termasuk sosok yang berperan dalam pembentukan Fatah pada 1950-an.

Abu Jihad dibunuh operasi komando Israel di Tunis, Tunisia pada April 1988 silam. Awalnya, Israel membantah peran dalam pembunuhan ini. Namun, tentara Israel yang terlibat operasi, Nahum Lev mengakui perbuatan komando tersebut pada 2012 silam.

Khalid Nazzal (Juni 1986)

Khalid Nazzal adalah sekretaris komite sentral Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP) sekaligus seorang pemimpin di PLO. Nazzal dibunuh agen Mossad di Athena, Yunani pada Juni 1986/

Israel menuduh Nazzal bertanggung jawab atas serangan Ma'alot 1974 yang menewaskan 22 anak sekolah dan empat orang dewasa.

Ali Hassan Salameh (Januari 1979)

Ali Hassan Salameh adalah pendiri organisasi September Hitam. Organisasi ini dikenal karena membunuh 11 atlet Israel dan seorang polisi Jerman dalam peristiwa Olimpiade Muenchen 1972.

Salameh dibunuh agen Mossad dengan bom mobil di Beirut, Lebanon. Mossad dilaporkan telah membuntuti Salameh selama beberapa pekan sebelum pembunuhan.

Mohamed Boudia (Juni 1973)

Mohamed Boudia adalah penyair Aljazair yang menjadi anggota senior Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP). Boudia juga dikena sebagai pejuang kemerdekaan Aljazair.

Boudia dibunuh agen Mossad dengan bom mobil di Paris, Prancis. Boudia dibunuh dalam rangka operasi pembalasan Mossad atas peristiwa Olimpiade Muenchen 1972.

Abdel Wael Zwaiter (Oktober 1972)

Abde Wael Zwaiter merupakan penerjemah sekaligus representatif PLO di Roma, Italia. Israel menuduhnya sebagai komandan organisasi September Hitam yang bertanggung jawab atas peristiwa Olimpiade Muenchen 1972.

Zwaiter ditembak mati agen Mossad di lobi sebuah hotel di Roma, Italia. Pendukung Zwaiter menyebut penerjemah itu tidak ada kaitannya dengan September Hitam.

Ghassan Kanafani (Juli 1972)

Juru bicara Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP), Ghassan Kanafani dibunuh Israel di Beirut, Lebanon. Kanafani terbunuh bersama keponakannya yang berusia 17 tahun.

Penulis Palestina itu dibunuh dengan granat yang dikaitkan dengan saklar pengapian mobilnya. Kanafani tewas karena ledakan usai menyalakan mobil.

Israel mengaku membunuh Kanafani sebagai balasan atas penembakan massal di Bandara Lod yang menewaskan 26 orang pada 1972. Namun, kalangan analis menilai pembunuhan Kanafani telah direncanakan jauh sebelum peristiwa tersebut.

Baca Juga: Kementerian Luar Negeri RI Kecam Pembunuhan Ismail Haniyeh: Merusak Negosiasi Damai

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Al Jazeera


TERBARU