> >

Israel Lakukan Serangan di Beirut, Klaim Bunuh Komandan Hizbullah

Kompas dunia | 31 Juli 2024, 15:18 WIB
Warga berkumpul di dekat bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Selasa, 30 Juli 2024. (Sumber: AP Photo )

"Musuh Israel telah melakukan tindakan bodoh dengan memilih waktu dan tempat yang sangat salah untuk menyerang area sipil," kata Ali Ammar, pejabat Hizbullah, kepada Al-Manar TV. "Israel akan membayar harga untuk ini."

Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, mengecam serangan ini, menyebutnya terjadi hanya beberapa meter dari salah satu rumah sakit terbesar di ibu kota.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, belum merilis pernyataan resmi. Namun, beberapa menit setelah serangan, mereka mengirim foto Netanyahu bersama penasihat keamanan nasional dan pejabat lainnya.

Serangan udara di Haret Hreik, sebuah kawasan padat di selatan Beirut yang merupakan markas Hizbullah, merusak beberapa bangunan. Belum ada konfirmasi apakah ada pejabat Hizbullah yang terkena serangan tersebut. Pejabat intelijen militer Lebanon juga belum memberikan informasi terkait apakah ada pejabat senior Hizbullah yang selamat.

Serangan ini menghantam sebuah gedung apartemen dekat rumah sakit, menghancurkan setengah dari gedung dan merusak parah gedung yang bersebelahan. Rumah sakit mengalami kerusakan ringan, sementara jalan di sekitar lokasi dipenuhi puing-puing dan pecahan kaca.

Baca Juga: Terancam Perang Besar dengan Israel, Hizbullah Pindahkan Rudal Pintar untuk Persiapan

Warga setempat mengatakan bahwa debu ledakan menyebar ke seluruh area, dan kaca di apartemen mereka pecah. Beberapa dari mereka tampak turun ke jalan untuk memeriksa kondisi keluarga dan mengevaluasi kerusakan.

Hassan Noureddine, seorang pengendara motor yang berada dekat lokasi saat ledakan, mengatakan dia mendengar dua kali ledakan dan menyebutkan bahwa serangan tampaknya berasal dari drone, bukan pesawat tempur.

Meski ada kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut, Noureddine dan beberapa warga lainnya di daerah tersebut tetap bersemangat dan tidak terpengaruh.

Serangan terakhir Israel ke Beirut terjadi pada Januari lalu, ketika mereka menewaskan seorang pejabat senior Hamas, Saleh Arouri. Ini adalah serangan pertama Israel ke Beirut sejak perang 34 hari dengan Hizbullah pada 2006.

Para diplomat sebelumnya memperkirakan respons Israel tidak akan meluas dan tetap dalam batasan konflik skala rendah antara Hizbullah dan Israel, tanpa memicu perang besar.

Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon, Jeanine Hennis-Plasschaert, menyatakan keprihatinannya yang mendalam dan menyerukan agar ketenangan tetap terjaga.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU