> >

Turki Mengutuk Keras Pembunuhan Ismail Haniyeh, Tuding Israel Ingin Picu Perang Timur Tengah

Kompas dunia | 31 Juli 2024, 14:31 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersalaman dengan Kepala Politbiro Hamas Ismail Haniyeh di Istanbul, Sabtu (20/4/2024). (Sumber: Direktorat Komunikasi Turki via X)

ANKARA, KOMPAS TV - Turki hari Rabu, 31 Juli 2024 mengutuk keras pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Tehran, Iran. Turki menuduh serangan ini dilakukan oleh pemerintah Israel.

Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan pembunuhan ini menunjukkan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, "tidak punya niat mencapai perdamaian."

Kementerian tersebut juga mengatakan serangan ini bertujuan memperluas konflik Gaza menjadi skala regional.

Mereka memperingatkan konflik yang lebih besar bisa melanda kawasan itu jika komunitas internasional tidak bertindak untuk menghentikan tindakan Israel.

Turki dikenal lantang mengecam tindakan militer Israel di Gaza dan sering menunjukkan dukungan untuk Hamas. Presiden Recep Tayyip Erdogan kerap menjamu Haniyeh.

Juru bicara senior Hamas, Sami Abu Zuhri, hari Rabu, 31 Juli 2024, menggambarkan pembunuhan Ismail Haniyeh sebagai "eskalasi serius yang tidak akan mencapai tujuannya."

Baca Juga: Hamas Pastikan Ismail Haniyeh Dibunuh di Iran lewat Serangan Udara, Tuding Israel Pelakunya

Zuhri juga mengatakan bahwa Hamas akan mengobarkan "perang terbuka untuk membebaskan Yerusalem" dan kelompok tersebut "siap membayar harga berapapun" untuk mencapainya, seperti yang dilaporkan oleh media lokal dan dikutip oleh Al Jazeera hari Rabu.

Hamas menyatakan Haniyeh dibunuh dalam "serangan pengecut Zionis" di kediamannya di Teheran. Pemerintah Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang serangan ini.

Pembunuhan Ismail Haniyeh adalah "tindakan pengecut yang tidak akan dibiarkan begitu saja," kata pejabat senior Hamas, Moussa Abu Marzouk, seperti dikutip oleh TV Al-Aqsa yang dikelola Hamas.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu / Associated Press


TERBARU