> >

Israel Bunuh 10.000 Siswa dan 400 Guru di Gaza, 76 Persen Sekolah Rusak Parah

Kompas dunia | 29 Juli 2024, 16:51 WIB
Seorang pengungsi Palestina menuntun sepeda bersama seorang anak di tengah reruntuhan hasil serangan Israel di Khan Yunis, Jalur Gaza, Senin (22/7/2024). (Sumber: Abdel Kareem Hana/Associated Press)

GAZA, KOMPAS.TV - Serangan Israel sejak Oktober 2023 lalu telah membunuh sekitar 10.000 siswa dan 400 guru di Jalur Gaza. Hal tersebut disampaikan Kementerian Pendidikan Palestina dalam laporan pada Senin (29/7/2024).

Serangan dan blokade total Israel melumpuhkan aktivitas pendidikan di Jalur Gaza. Pasukan Israel diketahui turut menggempur fasilitas-fasilitas pendidikan, termasuk sekolah yang dikelola Agensi Pekerjaan dan Pemulihan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).

Pada Sabtu (26/7) lalu, serangan Israel ke sekolah di Gaza berlanjut. Militer Israel mengebom dua sekolah di tengah Gaza dan membunuh setidaknya 36 orang, sebagian besar korban adalah anak-anak.

Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, Puluhan Pengungsi Tewas

Sekolah di Gaza difungsikan sebagai tempat pengungsian di tengah serangan Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 lalu. Namun, tempat pengungsian ini tidak luput dari serangan Israel yang diduga disengaja.

Pada pertengahan Juli lalu, PBB memperkirakan lebih dari 76 persen sekolah di Gaza rusak parah akibat serangan Israel. Sebagian besar sekolah memerlukan "rekonstruksi penuh atau rehabilitasi berskala besar."

Militer Israel dilaporkan terus menggempur Gaza hingga Senin (29/7) dan memerintahkan evakuasi di berbaai tempat. Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini menyampaikan bahwa hanya 14 persen daerah di Jalur Gaza yang tidak dikenakan perintah evakuasi.

"Mayoritas penduduk yang mengungsi pergi ke kota Deir Al-Balah yang telah dipenuhi keluarga-keluarga pengungsi dan tidak punya ruang atau sumber daya yang cukup untuk mengakomodasi pengungsi lagi," kata jurnalis Al Jazeera di Deir Al-Balah, Hani Mahmoud, Senin (29/7).

"Serangan ke sekolah-sekolah pada dua hari terakhir telah menghancurkan setiap rasa aman yang tersisa pada orang-orang yang tinggal di pusat evakuasi dan mendorong penduduk ke dalam pemindahan paksa yang lebih jauh. Benar-benar tidak ada tempat aman di Gaza."

Menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Israel telah membunuh setidaknya 39.324 orang di Jalur Gaza, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.

Lebih dari 90.830 orang juga terluka di Jalur Gaza. Sementara 10.000 orang lebih dinyatakan hilang, berkemungkinan tertimbun reruntuhan.

Baca Juga: Uni Emirat Arab Usulkan Misi Internasional Sementara untuk Pulihkan Ketertiban di Gaza

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU