> >

Inggris Resmi Batalkan Rencana Melawan Pengajuan Surat Penangkapan ICC atas Netanyahu

Kompas dunia | 26 Juli 2024, 22:10 WIB
Kantor PM Inggris, Keir Starmer, hari Jumat, 26 Juli 2024, menyatakan Inggris tidak akan mengintervensi atau melawan permintaan jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk surat penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Sumber: AP Photo/Kin Cheung)

Masalah ini rumit bagi Starmer dan partainya.

Starmer, mantan pengacara hak asasi manusia, berada di bawah tekanan dari partainya untuk mengambil sikap lebih tegas terhadap krisis yang sedang berlangsung di Gaza.

London juga menjadi tempat protes besar yang mengecam tindakan Israel yang bertujuan untuk memberantas kelompok militan Hamas dan juga melaporkan tingkat insiden antisemitik yang mencapai rekor tertinggi.

Baca Juga: ICC Izinkan Inggris Ajukan Argumen Hukum soal Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Pemimpin militer Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benjamin Netanyahu. Sebanyak 121 kelompok HAM dan masyarakat sipil mendesak Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk menghormati dan mendukung independensi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) serta menolak ancaman sanksi terhadap pejabat pengadilan tersebut. (Sumber: AP Photo)

Partai Buruh kehilangan dukungan dan kursi yang diharapkan mereka menangkan setelah Starmer awalnya menolak menyerukan gencatan senjata segera setelah Israel membalas serangan militan Hamas pada 7 Oktober.

Partai tersebut masih berupaya pulih dari noda skandal yang melibatkan tuduhan antisemitisme terhadap kepemimpinan pendahulunya, Jeremy Corbyn.

Starmer baru-baru ini mengembalikan dana untuk badan bantuan Palestina PBB UNRWA, yang ditangguhkan oleh pemerintah Sunak bulan Januari.

Dia juga mengatakan negara Palestina memiliki “hak yang tidak dapat disangkal” untuk diakui sebagai bagian dari proses perdamaian.

Sacha Deshmukh, kepala eksekutif Amnesty International Inggris, memuji keputusan Starmer untuk tidak menantang tindakan di pengadilan Den Haag.

“Ini adalah intervensi yang sangat keliru oleh pemerintah sebelumnya,” kata Deshmukh. “Alih-alih mencoba menggagalkan investigasi Palestina yang sangat dibutuhkan oleh ICC, Inggris seharusnya mendukung upaya untuk membawa semua pelaku kejahatan perang dan kemungkinan genosida ke pengadilan.”

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU