> >

Penasihat Presiden Ukraina: Kesepakatan dengan Rusia Sama Saja Perjanjian dengan Setan

Kompas dunia | 26 Juli 2024, 20:15 WIB
Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak saat wawancara dengan The Associated Press di Kiev, Ukraina, Kamis, 25 Juli 2024. Menandatangani kesepakatan dengan Rusia untuk mengakhiri perang dengan Ukraina dianggap sebagai perjanjian dengan setan, kata Mykhailo Podolyak, penasihat utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy hari Jumat, 26/7/2024. (Sumber: AP Photo)

Baca Juga: Rusia Kembali Nyatakan Siap Berunding dengan Ukraina, tapi...

Moskow siap untuk negosiasi perdamaian dengan Ukraina, yang harus mempertimbangkan kepentingan semua negara yang terlibat dalam konflik yang berlangsung lebih dari dua tahun ini, termasuk Rusia, kata Presiden Vladimir Putin hari Rabu, 15/5/2024. (Sumber: AP Photo)

Perdamaian yang langgeng dan menguntungkan Ukraina memerlukan penurunan kekuatan militer Rusia yang konsisten melalui "tiga alat" yang sering disebutkan oleh Zelenskyy: dukungan militer yang meningkat, sanksi ekonomi yang efektif, dan tekanan diplomatik untuk mengisolasi Rusia.

Saat berbicara, Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba berada di China, salah satu sekutu terdekat Rusia, dalam misi untuk mempererat hubungan. Podolyak mengatakan tujuan dari kunjungan ini adalah untuk menjelaskan posisi Ukraina dan mengapa China harus memainkan peran yang lebih "aktif dan intensif" dalam mengakhiri perang sesuai hukum internasional.

Beberapa negara memperhatikan perkembangan pemilihan presiden AS dengan cermat. Namun, Zelenskyy yakin pemerintahnya telah membangun hubungan baik dengan kedua pihak di AS, kata Podolyak.

"Ukraina memiliki hubungan baik, dengan Partai Republik dan Partai Demokrat," jelasnya. "Ini bukan masalah hubungan pribadi, hanya pada tingkat kandidat-pemimpin. Ini adalah soal hubungan institusi antara partai-partai di AS dan partai serta institusi Ukraina."

Beberapa politisi Republik terkemuka, termasuk calon wakil presiden Trump, Senator JD Vance dari Ohio, telah menyatakan dukungan untuk menarik dukungan militer vital dari AS untuk Ukraina. Trump sering digambarkan mendukung pemimpin Rusia Vladimir Putin.

Namun, Zelenskyy memanfaatkan pencalonan Trump sebagai kesempatan dan mengadakan kontak telepon dengannya tak lama setelah konvensi nasional Republik. Podolyak menegaskan bahwa percakapan telepon antara keduanya berlangsung positif.

Untuk Partai Demokrat, Podolyak mengaku memiliki "simpati besar" terhadap pemerintahan Presiden Joe Biden meskipun ia mengatakan keputusan mereka tentang Ukraina agak lambat.

"Tapi mereka membuat semua keputusan yang dibutuhkan Ukraina, entah bagaimana: pasokan senjata ke Ukraina; izin tambahan untuk serangan di wilayah perbatasan Federasi Rusia; dukungan diplomatik dan informasi global untuk Ukraina, dan seterusnya."

Apa pun hasil pemilihan pada bulan November nanti, Podolyak yakin Ukraina akan terus memiliki hubungan kuat dengan AS.

"Terlepas dari siapa yang akan menjadi presiden, saya tidak melihat skenario di mana bantuan untuk Ukraina bisa dihentikan," katanya.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU