> >

Netanyahu Disorot Media AS karena Sengaja Memalsukan Fakta tentang Pembantaian di Gaza

Kompas dunia | 26 Juli 2024, 11:13 WIB
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu saat berpidato di Gedung Capitol, Washington DC, Rabu (24/7/2024). Media AS mengkritik Netanyahu karena memalsukan fakta tentang aksi militer pembantaian oleh Israel di Gaza, yang disebut genosida. (Sumber: AP News)

CNN mengatakan Netanyahu "salah menurunkan dan mengalihkan peran Israel dalam menyebabkan penderitaan warga sipil yang sedang berlangsung di Gaza."

CNN mencatat bahwa selama sebagian besar pidato, Netanyahu fokus pada "perang yang sedang berlangsung dan menyerang musuh-musuhnya - Iran, Pengadilan Kriminal Internasional, dan para demonstran."

Baca Juga: Hamas Respons Pidato Netanyahu: Penuh Kebohongan, Bukti Tak Inginkan Gencatan Senjata

Netanyahu Mendapat Perlawanan

Tokoh-tokoh penting di Kongres Amerika, termasuk Senator Bernie Sanders dan mantan Ketua DPR Nancy Pelosi, mengkritik Netanyahu sebagai "penjahat perang."

“Ini akan menjadi pertama kalinya dalam sejarah Amerika seorang penjahat perang diberi kehormatan seperti itu. Dia tidak seharusnya diterima di Kongres Amerika Serikat,” kata Sanders pada Selasa.

Pelosi menulis di X: “Presentasi Benjamin Netanyahu di DPR hari ini adalah presentasi terburuk dari seorang tokoh asing yang diundang dan diberi kehormatan untuk berbicara di Kongres Amerika Serikat.”

Rashida Tlaib, satu-satunya anggota Kongres keturunan Palestina, mengatakan tentang tepuk tangan meriah untuk Netanyahu di aula kongres: "Saya ada di sana dan itu menjijikkan." Dia membawa plakat kecil bertuliskan: "Penjahat perang" di satu sisi dan "Bersalah atas Genosida" di sisi lain sepanjang pidato tersebut.

Ribuan pendukung pro-Palestina menggelar demonstrasi di jalan-jalan Washington, sekitar dan di dalam hotel tempat Netanyahu menginap.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu


TERBARU