> >

Biden Mundur dari Bursa Pilpres AS, Ini Pengaruhnya bagi Konflik dan Sengketa Dunia

Kompas dunia | 23 Juli 2024, 12:38 WIB
Presiden Joe Biden mundur dari pencalonan presiden Amerika Serikat (AS). Mundurnya Joe Biden dari pemilihan presiden AS menambah gonjang-ganjing global di saat Barat menghadapi konflik di Ukraina dan Gaza, dan rivalitas China. (Sumber: AP Photo)

Sementara, editor surat kabar Global Times, Hu Xijin, meremehkan dampak pengunduran diri Biden. "Siapa pun kandidat Demokrat mungkin akan sama saja," tulisnya di X.

Baca Juga: Trump Ejek Biden yang Mundur dari Pilpres AS, Lanjut Serang Harris yang Dinominasikan Demokrat

Gambar yang menunjukkan calon presiden dari Partai Republik mantan Presiden Donald Trump, kiri, 9 Maret 2024 dan calon wakil presiden dari Partai Republik Senator JD Vance, R-Ohio, kanan, 5 Agustus 2022. Trump mengatakan Vance akan menjadi wakil presiden pilihannya. Dia mengatakan di Truth Social Network-nya bahwa, “Setelah pertimbangan dan pemikiran yang panjang, dan mempertimbangkan bakat luar biasa dari banyak orang lainnya, saya telah memutuskan bahwa orang yang paling cocok untuk menduduki posisi Wakil Presiden Amerika Serikat adalah Senator J.D. Vance dari Partai Republik. Negara Bagian Ohio yang Hebat.” (Sumber: AP Photo, File)

Iran

Dengan proksi Iran di seluruh Timur Tengah semakin terlibat dalam perang Israel-Hamas, AS menghadapi kawasan yang kacau. Houthi yang didukung Iran menyerang Tel Aviv untuk pertama kalinya pekan lalu, memicu serangan balasan Israel di Yaman. Ketegangan antara Hizbullah yang didukung Iran dan militer Israel meningkatkan kekhawatiran akan konflik regional besar-besaran.

AS dan sekutunya menuduh Iran memperluas program nuklirnya. Setelah Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018, Biden berusaha membalikkan sikap hawkish (atau tajam menyerang mangsa, menukik seperti elang) seperti pendahulunya, tetapi tetap memberlakukan sanksi ekonomi berat.

Eropa dan NATO

Banyak orang Eropa senang melihat Trump pergi setelah bertahun-tahun mencela Uni Eropa dan merusak NATO. Biden, sebaliknya, mendukung hubungan dekat dengan para pemimpin blok tersebut.

Keputusan Biden untuk mundur dari pencalonan disambut oleh PM Polandia Donald Tusk sebagai "mungkin yang paling sulit dalam hidup Anda."

PM Inggris yang baru, Keir Starmer, menghormati "keputusan berdasarkan kepentingan terbaik rakyat Amerika."

PM Irlandia Simon Harris menyebut Biden sebagai "orang Amerika yang bangga dengan jiwa Irlandia."

Baca Juga: Netanyahu Diyakini Diuntungkan dengan Mundurnya Biden dari Pilpres AS, Ini Sebabnya

Presiden Iran Masoud Pezeshkian bersama pemimpin tertinggi Ali Khamenei pada upacara memperingati kematian cucu Nabi Muhammad, Hussein, di Teheran, Iran, Jumat, 12 Juli 2024. Pezeshkian mengatakan bahwa pemerintahannya akan menciptakan keseimbangan dalam hubungan dengan semua negara sejalan dengan kepentingan nasional dan prasyarat perdamaian. (Sumber: AP Photo)

Meksiko

Hubungan dekat Meksiko dan AS ditandai ketidaksepakatan tentang perdagangan, energi, dan perubahan iklim. Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador mempertahankan kebijakan migrasi yang ketat dengan AS sejak Trump dan Biden berkuasa.

Pada hari Jumat, López Obrador menyebut Trump sebagai "teman" dan mengatakan dia akan menulis surat untuk memperingatkan Trump agar tidak menutup perbatasan atau menyalahkan migran atas penyelundupan narkoba ke AS.

"Saya akan membuktikan bahwa migran tidak membawa narkoba ke Amerika Serikat," katanya. "Menutup perbatasan tidak akan menyelesaikan apa pun, dan itu tidak mungkin dilakukan."

Mundurnya Joe Biden dari pemilihan presiden AS jelas membawa ketidakpastian global. Semua mata kini tertuju pada siapa yang akan menggantikan Biden dan bagaimana kebijakan luar negeri AS akan berubah di bawah pemimpin baru.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU