> >

Biden Mundur dari Bursa Pilpres AS, Ini Pengaruhnya bagi Konflik dan Sengketa Dunia

Kompas dunia | 23 Juli 2024, 12:38 WIB
Presiden Joe Biden mundur dari pencalonan presiden Amerika Serikat (AS). Mundurnya Joe Biden dari pemilihan presiden AS menambah gonjang-ganjing global di saat Barat menghadapi konflik di Ukraina dan Gaza, dan rivalitas China. (Sumber: AP Photo)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Mundurnya Joe Biden dari bursa pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) menambah gonjang-ganjing dan ketidakpastian global di saat Barat menghadapi konflik di Ukraina dan Gaza, China semakin agresif di Asia, serta kebangkitan sayap kanan di Eropa.

Selama lima dekade karier politiknya, Biden membangun hubungan pribadi dengan banyak pemimpin dunia, yang tak tertandingi oleh calon penggantinya dari Partai Demokrat. Setelah pengumumannya, pesan dukungan dan ucapan terima kasih atas pengabdiannya mengalir dari berbagai negara.

Baca Juga: Detik-Detik Mundurnya Joe Biden dari Pilpres AS, Bahkan Kamala Harris Baru Tahu di Saat Terakhir

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Wakil Presiden AS Kamala Harris. (Sumber: Joe Biden via X)

Israel

Seiring Wakil Presiden Kamala Harris dipertimbangkan sebagai pengganti Biden, Israel mencoba memahami apa arti pencalonannya bagi mereka. Haaretz, surat kabar Israel berhaluan kiri, menyoroti rekam jejak Harris yang vokal mengecam serangan Israel di Gaza dan menyerukan gencatan senjata.

"Dengan mundurnya Biden, Israel mungkin kehilangan presiden Zionis terakhir," kata Alon Pinkas, mantan konsul jenderal Israel di New York. "Calon Demokrat baru akan mengubah dinamika ini."

Dukungan kuat Biden terhadap Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober berakar dari dukungannya selama setengah abad terhadap negara itu. Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berterima kasih kepada Biden atas "dukungan tak tergoyahkan."

Ukraina

Calon Demokrat diperkirakan akan melanjutkan dukungan militer kuat Biden untuk Ukraina. Namun, frustrasi terhadap pemerintahan Biden makin parah di Ukraina dan Eropa karena lambatnya bantuan AS.

"Sebagian besar orang Eropa menyadari bahwa beban Ukraina semakin menjadi tanggungan mereka," kata Sudha David-Wilp dari lembaga pemikir kebijakan publik German Marshall Fund.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berterima kasih kepada Biden atas bantuannya "mencegah Putin menduduki negara kami."

Trump berjanji mengakhiri perang Rusia di Ukraina dalam satu hari jika terpilih, menimbulkan kekhawatiran di Ukraina bahwa Rusia mungkin diizinkan mempertahankan wilayah yang didudukinya.

Baca Juga: Reaksi Rusia Biden Mundur dari Pilpres AS 2024, Dianggap Bertanggung Jawab atas Perang di Ukraina

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam upacara peringatan bagi tentara-tentara Israel yang tewas dalam serangan Israel ke Gaza pada 2014 di Yerusalem, Selasa (16/7/2024). (Sumber: Abir Sultan/Pool Photo via AP)

China

Baik Biden maupun Trump berusaha menunjukkan kepada pemilih siapa yang bisa paling tegas menghadapi China. Biden menaikkan tarif kendaraan listrik China, sementara Trump berjanji memberlakukan tarif 60% pada semua produk China.

Reaksi resmi China terhadap pemilihan presiden AS cukup hati-hati. "Pemilu AS adalah politik dalam negeri AS. Saya tidak punya komentar," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU