> >

Ketua Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong Meninggal Dunia di Usia 80 Tahun

Kompas dunia | 20 Juli 2024, 09:23 WIB
Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong berbicara kepada media di Hanoi, Vietnam, pada 10 September 2023. Pemimpin Partai Komunis yang berkuasa di Vietnam itu telah meninggal dunia, demikian yang dilaporkan media resmi pada Jumat, 19 Juli 2024. (Sumber: AP Photo)

Vietnam mempertahankan hubungan tradisionalnya dengan tetangga yang jauh lebih besar, China, meskipun ada perbedaan terkait kedaulatan di Laut China Selatan. Namun, Vietnam juga semakin dekat dengan Amerika Serikat, meningkatkan hubungannya dengan bekas musuh Perang Vietnam menjadi kemitraan strategis komprehensif.

Warisan Trong beragam, dengan konsekuensi tidak terduga dari kampanye anti-korupsinya yang mengikis institusi-institusi dalam Partai Komunis, kata Nguyen Khac Giang, seorang peneliti di Program Studi Vietnam di ISEAS–Yusof Ishak Institute, Singapura. Institusi partai adalah landasan yang memastikan keseimbangan kekuasaan di antara berbagai faksinya, katanya.

"Vietnam menjadi semakin mirip dengan China, di mana institusi dan norma tidak begitu penting dibandingkan kekuatan pribadi," kata Giang.

Presiden Vietnam, To Lam, ditunjuk sebagai pelaksana tugas partai pada 18 Juli sementara Trong menjalani perawatan. Sebagai pejabat keamanan tertinggi Vietnam, Lam memimpin kampanye anti-korupsi hingga menjadi presiden pada bulan Mei, ketika pendahulunya mengundurkan diri setelah terlibat dalam skandal tersebut.

Politbiro partai meminta Lam untuk "memimpin pekerjaan Komite Sentral Partai, Politbiro, dan Sekretariat," menurut pernyataan dari kantor pusat yang menjadi konfirmasi resmi pertama tentang buruknya kesehatan Trong.

Rumor tentang kesehatannya beredar di politik Vietnam sejak pertama kali dirawat di rumah sakit pada tahun 2019, dan baru-baru ini ketika ia terlihat sangat lemah saat bertemu Presiden Rusia Vladmir Putin.

Kematian Trong meninggalkan kekosongan politik besar di Vietnam. Meskipun Lam dipandang sebagai calon ketua partai berikutnya, Giang memprediksi "waktu yang sangat tidak pasti" dalam politik Vietnam karena norma dan institusi yang mengatur negara tersebut "sangat rapuh."

"Sekarang bukan hanya tentang aturan atau norma, tetapi juga tentang siapa yang memegang kekuasaan paling besar," kata Giang.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU