> >

Interpol Tangkap 300 Anggota Geng Kejahatan Keuangan Afrika di 5 Benua

Kompas dunia | 18 Juli 2024, 16:13 WIB
Markas besar Interpol di Lyon, Prancis 27 September 2017. Interpol menangkap 300 orang, menyita Rp 14,8 miliar, dan memblokir 720 rekening bank kelompok kejahatan terorganisir Afrika Barat di lima benua kata Interpol hari Selasa, 16/7/2024. (Sumber: AP Photo)

DAKAR, KOMPAS.TV - Dalam operasi global yang menargetkan kelompok kejahatan terorganisir Afrika Barat di lima benua, polisi internasional Interpol menangkap 300 orang, menyita Rp14,8 miliar, dan memblokir 720 rekening bank, kata Interpol pada Selasa (16/7/2024).

Operasi Jackal III, yang berlangsung dari 10 April hingga 3 Juli di 21 negara, bertujuan untuk memerangi penipuan keuangan online dan sindikat Afrika Barat di baliknya, kata lembaga itu dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh Associated Press, Rabu (17/7/2024).

"Volume penipuan keuangan yang berasal dari Afrika Barat sangat mengkhawatirkan dan terus meningkat," kata Isaac Oginni, direktur Pusat Kejahatan Keuangan dan Anti-Korupsi Interpol. 

"Hasil operasi ini menekankan pentingnya kerja sama penegakan hukum internasional untuk melawan jaringan kriminal yang luas ini."

Salah satu kelompok yang menjadi target adalah Black Axe, salah satu jaringan kriminal terbesar di Afrika Barat. Black Axe beroperasi dalam penipuan siber, perdagangan manusia, penyelundupan narkoba, dan bertanggung jawab atas kejahatan kekerasan baik di dalam Afrika maupun secara global, tambah lembaga tersebut.

Black Axe menggunakan money mules atau pembawa uang untuk membuka rekening bank di seluruh dunia dan kini sedang diselidiki di lebih dari 40 negara terkait kegiatan pencucian uang, kata lembaga itu. Para tersangka termasuk warga dari Argentina, Kolombia, Nigeria, dan Venezuela.

Di Argentina, setelah penyelidikan selama lima tahun, polisi menindak Black Axe dan menyita $1,2 juta atau Rp19,4 miliar uang palsu berkualitas tinggi, menangkap 72 tersangka, dan membekukan sekitar 100 rekening bank.

Sementara itu dalam kejahatan serupa, polisi kriminal Portugal membongkar jaringan Nigeria yang terlibat dalam perekrutan money mules atau penyelundup uang, yang mencuci dana korban penipuan keuangan online di seluruh Eropa. Lebih dari 25 anggota sindikat diidentifikasi dalam proses tersebut.

Baca Juga: Gawat, Interpol Ungkap Krisis Perdagangan Manusia di Asia Tenggara Kini Sudah Jadi Krisis Global

Jurgen Stock, kepala Interpol, dalam briefing di Singapura hari rabu, 27/3/2024. Interpol menangkap 300 orang, menyita Rp 14,8 miliar, dan memblokir 720 rekening bank kelompok kejahatan terorganisir Afrika Barat di lima benua kata Interpol hari Selasa, 16/7/2024. (Sumber: Saltwire)

Data dari komputer dan telepon yang disita mengungkapkan transfer besar ke rekening bank Nigeria, transaksi crypto currency, dan operasi pencucian uang yang canggih.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press / Interpol


TERBARU