> >

Delegasi Israel Tiba di Kairo untuk Perundingan Gencatan Senjata, 13 Tawanan Warga Gaza Dibebaskan

Kompas dunia | 17 Juli 2024, 23:29 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di hadapan anggota parlemen di Knesset, parlemen Israel, di Yerusalem, Rabu, 17 Juli 2024. (Sumber: AP Photo)

Sebagian besar dari 2,3 juta orang Gaza terpaksa tinggal di kamp-kamp tenda kumuh di Gaza tengah dan selatan.

Pembatasan Israel, pertempuran, dan keruntuhan hukum dan ketertiban telah membatasi upaya bantuan kemanusiaan, menyebabkan kelaparan yang meluas dan memicu ketakutan akan kelaparan.

Di Deir al-Balah, Gaza, otoritas Israel membebaskan 13 warga Palestina yang telah ditahan selama berminggu-minggu, kata Palang Merah Palestina pada Rabu.

Kelompok paramedis Palestina mengatakan mereka dibawa dari pos pemeriksaan Israel di Jalur Gaza ke Rumah Sakit Al-Aqsa Martyrs di kota pusat Deir al-Balah. Beberapa menangis ketika bertemu kembali dengan keluarga mereka. Yang lain menunjukkan tanda-tanda memar kepada jurnalis.

Salah satu yang dibebaskan, Zakaria Abu al-Eish, mengatakan dia sedang merawat ayahnya yang sakit di kamp pengungsi Jabaliya di utara Gaza ketika pasukan Israel menyerbu rumah mereka dan menahannya.

"Selama 55 hari, saya diborgol, ditutup matanya, tidak bisa tidur, tidak ada istirahat, bahkan makanan yang mereka bawa untuk hewan," kata al-Eish kepada Associated Press. "Makan atau tidak, tidak ada yang peduli. Mereka memperlakukan kami sebagai bukan manusia."

Israel menahan sekitar 4.000 warga Palestina sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang, menurut angka resmi. Sekitar 1.500 dibebaskan setelah militer menentukan mereka tidak berafiliasi dengan Hamas.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU