> >

Serangan Israel Terbaru di Zona Aman Gaza Tewaskan Puluhan Warga Palestina

Kompas dunia | 17 Juli 2024, 02:05 WIB
Seorang tentara Israel bergerak di atas tank di dekat perbatasan Israel-Gaza, seperti yang terlihat dari Israel selatan, Minggu, 14 Juli 2024. (Sumber: AP Photo/Tsafrir Abayov)

GAZA, KOMPAS.TV - Serangan udara terbaru Israel menewaskan lebih dari 60 warga Palestina di zona aman Gaza bagian selatan dan tengah hingga Selasa (16/7/2024).

Serangan udara dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan kematian warga Palestina di Jalur Gaza, meskipun Israel telah menarik atau mengurangi serangan darat besar di utara dan selatan. 

Serangan hampir setiap hari telah menghantam zona aman yang mencakup sekitar 60 kilometer persegi di sepanjang pantai Mediterania, di mana Israel menyarankan ribuan warga Palestina yang menyelamatkan diri untuk berlindung dari serangan darat.

Dilansir dari Associated Press, serangan paling mematikan pada hari Selasa menghantam jalan utama yang dipenuhi kios-kios pasar di luar kota Khan Younis di Muwasi, di jantung zona yang dipenuhi kamp-kamp tenda. Pejabat di Rumah Sakit Nasser Khan Younis mengatakan 17 orang tewas.

Militer Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa mereka menargetkan seorang komandan di unit angkatan laut Jihad Islam di barat Khan Younis dan sedang menyelidiki laporan tentang warga sipil yang tewas.

Serangan tersebut menghantam sekitar satu kilometer dari kompleks yang dihantam oleh Israel pada hari Sabtu, yang mengatakan mereka menargetkan komandan militer tertinggi Hamas, Mohammed Deif. 

Ledakan tersebut menewaskan lebih dari 90 warga Palestina, termasuk anak-anak. Hingga kini, belum diketahui apakah Deif turut tewas dalam serangan tersebut.

Serangan terbaru ini terjadi saat Israel dan Hamas terus mempertimbangkan proposal gencatan senjata terbaru. 

Mediator internasional sedang bekerja untuk mendorong Israel dan Hamas mencapai kesepakatan yang akan menghentikan pertempuran dan membebaskan sekitar 120 sandera yang ditahan oleh kelompok militan di Gaza.

Baca Juga: Cawapres Trump Ingin Perang Israel di Gaza Berakhir Secepat Mungkin

Serangan lainnya menghantam kamp pengungsi Nuseirat dan Zawaida di Gaza tengah yang menewaskan setidaknya 24 orang. Selain itu, sebuah serangan mengenai sekolah PBB di Nuseirat, menewaskan setidaknya sembilan orang. 

Militer Israel mengatakan militan Hamas beroperasi dari sekolah tersebut untuk merencanakan serangan, meskipun klaim tersebut tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Serangan udara di Khan Younis dan kota Rafah di selatan menewaskan 12 orang, sementara militer Israel melaporkan bahwa pesawat tempur mereka menghantam sekitar 40 target di Gaza selama sehari terakhir. 

Target tersebut termasuk pos pengamatan, struktur militer Hamas, dan bangunan yang dipasangi bahan peledak.

Seperti yang diketahui, konflik meletus pada 7 Oktober ketika militan Hamas menyerang Israel Selatan, menyebabkan 1.200 kematian warga Israel dan sekitar 250 orang disandera. 

Sejak itu, serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 38.600 orang di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Akibat perang ini, mayoritas dari 2,3 juta penduduk Gaza hidup dalam kondisi memprihatinkan dengan akses terbatas ke bantuan kemanusiaan.

Mereka pun mengalami kelaparan dan terancam akan kelaparan massal yang bisa menyebabkan bencana krisis manusia yang tidak terhindarkan.

Meskipun ada tekanan dari Amerika Serikat pada Israel untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, donasi bebas pajak kepada kelompok-kelompok sayap kanan yang menghalangi pengiriman bantuan diizinkan oleh kedua negara. 

Baca Juga: Menteri Israel Desak Netanyahu Aneksasi Tepi Barat, Klaim Wilayah Itu Milik Israel

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU