> >

Secret Service Gelar Penyelidikan Usai Kecaman Pedas karena Gagal Cegah Upaya Pembunuhan Trump

Kompas dunia | 15 Juli 2024, 05:45 WIB
Calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dikawal petugas Secret Service usai lolos dari percobaan pembunuhan di Butler, Pennsylvania, AS, Sabtu (13/7/2024). (Sumber: Gene J. Puskar/Associated Press)

"Kegagalan keamanan ini serius, menjadi momen mengerikan dalam sejarah bangsa kita yang tidak bisa diremehkan," tulis Green dalam suratnya.

Green juga mencatat laporan bahwa Secret Service telah menolak permintaan dari kampanye Trump untuk keamanan tambahan. Juru bicara Secret Service, Anthony Guglielmi, mengatakan tuduhan tersebut "sangat tidak benar" dan mereka telah menambah sumber daya dan teknologi seiring meningkatnya perjalanan kampanye.

Baca Juga: Trump Serukan Persatuan usai Upaya Pembunuhan, Tegaskan Tetap Hadir di Konvensi Partai Republik Esok

Petugas Secret Service AS melindungi capres Donald Trump ketika terjadi peristiwa penembakan dalam acara kampanye Trump di Butler, Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024). (Sumber: Evan Vucci/Associated Press)

Green mengatakan ia akan berbicara dengan Direktur Secret Service Kimberly Cheatle pada hari Minggu.

James Comer, seorang Republikan dari Kentucky yang memimpin Komite Pengawasan DPR, mengatakan ia menghubungi Secret Service untuk mendapat penjelasan dan meminta Cheatle hadir dalam sidang.

Comer mengatakan komitenya akan segera mengirimkan undangan resmi. 

"Politik kekerasan dalam segala bentuknya tidak bisa diterima di Amerika. Banyak pertanyaan yang perlu dijawab," kata Comer dalam sebuah pernyataan.

Anggota Kongres AS Ritchie Torres, seorang Demokrat dari New York, meminta penyelidikan atas "kegagalan keamanan" di acara tersebut. 

"Pemerintah federal harus terus belajar dari kegagalan keamanan untuk menghindari pengulangan, terutama ketika kegagalan tersebut memiliki dampak nasional," kata Torres.

Gubernur Wisconsin, Tony Evers, seorang Demokrat, mengatakan bahwa ia dan stafnya sedang berkomunikasi dengan koordinator perencanaan keamanan menjelang Konvensi Nasional Partai Republik yang akan dimulai hari ini Senin (15/7) di Milwaukee.

"Kita tidak bisa menjadi negara yang menerima kekerasan politik dalam bentuk apapun," kata Evers.

FBI mengatakan akan memimpin penyelidikan penembakan ini, bekerja sama dengan Secret Service serta penegak hukum lokal dan negara bagian. 

Baca Juga: Trump Mengaku Tertembak, Ternyata Polisi Sudah Diperingatkan Ada Pria Bersenjata

Jaksa Agung Merrick Garland mengatakan bahwa Departemen Kehakiman akan menggunakan semua sumber daya yang tersedia untuk penyelidikan ini.

"Hati saya bersama mantan Presiden, mereka yang terluka, dan keluarga dari penonton yang tewas dalam serangan mengerikan ini," kata Garland dalam sebuah pernyataan.

"Kami tidak akan mentolerir kekerasan dalam bentuk apapun, dan kekerasan seperti ini adalah serangan terhadap demokrasi kita."

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU