> >

Penjaga Pantai AS: 3 Kapal Perang China Berlayar di Lepas Pantai Alaska

Kompas dunia | 12 Juli 2024, 16:15 WIB
Foto arsip. Sebuah kapal perang Angkatan Laut China terlihat di perairan yang diperebutkan di Laut China Selatan, Rabu (4/10/2023). Pada Rabu (10/7/2024), Penjaga Pantai AS melaporkan keberadaan beberapa kapal perang militer China di lepas pantai Alaska. (Sumber: AP Photo/Joeal Calupitan)

 

ANCHORAGE, KOMPAS.TV - Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) melaporkan keberadaan beberapa kapal perang militer China di lepas pantai Alaska pada akhir pekan lalu. 

Menanggapi komunikasi radio Penjaga Pantai AS, kapal-kapal China tersebut mengatakan tujuan mereka adalah "operasi kebebasan navigasi".

Dalam pernyataan yang dirilis pada Rabu (10/7/2024), Penjaga Pantai AS mengatakan mereka mendeteksi tiga kapal di titik yang berjarak sekitar 200 km di utara Amchitka Pass di Kepulauan Aleut, serta satu kapal lainnya sekitar 135 km di utara Amukta Pass, selat antara Laut Bering dan Samudra Pasifik bagian utara.

Menurut Penjaga Pantai AS, keempat kapal China tersebut "berlayar di perairan internasional namun masih berada di dalam zona ekonomi eksklusif AS, yang membentang 200 mil laut dari garis pantai AS."

Baca Juga: China Mulai Berlakukan Aturan yang Izinkan Penahanan Warga Asing di Laut China Selatan

"Keberadaan angkatan laut China beroperasi sesuai dengan aturan dan norma internasional," kata Laksamana Muda Megan Dean dari Penjaga Pantai AS.

"Kami merespons kehadiran mereka untuk memastikan tidak ada gangguan terhadap kepentingan AS di lingkungan maritim sekitar Alaska."

"Kapal pemotong Penjaga Pantai, Kimball, terus memantau semua kapal hingga mereka berlayar ke selatan Kepulauan Aleut ke Samudra Pasifik utara. Kimball terus memantau aktivitas di zona ekonomi eksklusif AS untuk memastikan keselamatan kapal-kapal AS dan perdagangan internasional di daerah tersebut," kata Penjaga Pantai AS.

Dilansir The Guardian, pada Agustus lalu, AS mengirim empat kapal perang angkatan laut tambahan serta sebuah pesawat pengintai setelah beberapa kapal militer China dan Rusia melakukan patroli laut gabungan di dekat Alaska.

Pada saat itu, armada yang menurut para ahli tampaknya merupakan yang terbesar yang mendekati wilayah AS tersebut, digambarkan sebagai manuver "sangat provokatif" di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina serta ketegangan politik antara AS dan China terkait Taiwan.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : The Guardian


TERBARU