Rusia Bakal Tanggapi Keputusan AS Tempatkan Rudal Jarak Jauh di Jerman
Kompas dunia | 12 Juli 2024, 01:10 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia akan menanggapi dan mengambil tindakan atas keputusan Amerika Serikat untuk menempatkan rudal jarak jauh di Jerman, kata wakil menlu Rusia Sergey Ryabkov hari Kamis, 11/7/2024.
“Tindakan ini terutama bertujuan untuk merusak keamanan negara kami,” kata Ryabkov kepada wartawan di sela-sela forum parlemen di St. Petersburg.
Menjelaskan tindakan AS sebagai "satu rangkaian tindak eskalasi," Ryabkov mengatakan Rusia akan menganalisis situasi dan merespons dengan "tenang dan profesional."
“Tanpa gugup, tanpa emosi, kami akan merumuskan, pertama-tama, tanggapan militer terhadap ancaman terbaru ini,” ujarnya.
Ryabkov meragukan penempatan rudal ini akan memicu pembicaraan tentang stabilitas strategis. Dia menolak kemungkinan terulangnya skenario Perang Dingin di mana keputusan NATO untuk menempatkan rudal akhirnya berujung pada negosiasi penghapusan.
“Sulit bagi saya untuk menilai apa yang diharapkan AS dan Jerman dalam kasus ini sebagai dua pihak yang terlibat langsung dalam pelaksanaan kesepakatan ini. Saya rasa mereka tidak menganggap mungkin untuk mengulangi pengalaman tersebut. Situasinya telah berubah drastis,” katanya.
Baca Juga: Putin Minta Produksi Rudal Nuklir Jarak Menengah Dilanjutkan Usai AS Buat Lagi Peluru Kendali
Sehari sebelumnya, Amerika Serikat menyatakan akan menempatkan rudal jarak jauh di Jerman pada tahun 2026, menurut sebuah pernyataan pada Rabu, 10/7/2024.
“Amerika Serikat akan memulai penempatan bertahap kemampuan rudal jarak jauh dari Multi-Domain Task Force di Jerman pada tahun 2026, sebagai bagian dari perencanaan untuk penempatan kemampuan ini secara permanen di masa depan,” kata pernyataan bersama oleh AS dan Jerman selama KTT NATO di Washington.
“Ketika sepenuhnya dikembangkan, unit rudal jarak jauh konvensional ini akan mencakup SM-6, Tomahawk, dan senjata hipersonik yang sedang dikembangkan, yang memiliki jangkauan yang jauh lebih panjang daripada rudal berbasis darat saat ini di Eropa,” ujarnya.
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa latihan kemampuan canggih ini akan menunjukkan komitmen AS terhadap NATO dan kontribusinya pada pencegahan terintegrasi di Eropa.
Pada tahun 2021, Angkatan Darat AS memperkenalkan 2nd Multi-Domain Task Force di markas Angkatan Darat Eropa dan Afrika di Wiesbaden, Jerman, yang bertujuan memberikan komando dengan kemampuan yang melampaui taktik perang darat tradisional.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Anadolu / TASS