Profil Paus Fransiskus, Putra Imigran Italia yang Jadi Paus Pertama dari Benua Amerika
Kompas dunia | 10 Juli 2024, 16:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Berikut profil Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik Dunia pertama yang berasal dari benua Amerika.
Seperti diketahui, Paus Fransiskus dijadwalkan akan melakukan perjalanan apostolik ke empat negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
Kunjungan ini akan berlangsung dari 2 hingga 13 September 2024, dengan Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi dari tanggal 3 hingga 6 September 2024.
Salah satu agenda Paus Fransiskus di Jakarta adalah mengunjungi Masjid Istiqlal pada 5 September 2024.
Lantas seperti apa profil dari Paus Fransiskus?
Profil Paus Fransiskus
Dilansir dari Vatican.va, Jorge Mario Bergoglio, yang dikenal sebagai Paus Fransiskus, merupakan Paus pertama yang berasal dari benua Amerika.
Lahir di Buenos Aires pada 17 Desember 1936, putra imigran Italia itu tumbuh dalam keluarga sederhana di Argentina.
Ayahnya, Mario, bekerja sebagai akuntan di perusahaan kereta api, sementara ibunya, Regina Sivori, mengabdikan diri pada keluarga mereka yang terdiri dari lima anak.
Sebelum memasuki dunia kependetaan, Bergoglio sempat meraih gelar sebagai teknisi kimia. Namun, panggilan hatinya membawanya ke Seminari Diosesan Villa Devoto dan kemudian masuk novisiat Serikat Yesus pada 11 Maret 1958.
Baca Juga: Cara Daftar Misa Akbar bersama Paus Fransiskus di GBK, Ikuti Jalur Komunikasi Resmi
Pendidikan humaniora di Chile dan gelar filsafat dari Colegio de San José di San Miguel adalah bagian dari perjalanan intelektualnya yang solid. Selain itu, ia juga mengajar sastra dan psikologi di berbagai institusi pendidikan di Argentina.
Pada 13 Desember 1969, Bergoglio ditahbiskan sebagai imam oleh Uskup Agung Ramón José Castellano. Perjalanannya berlanjut dengan pendidikan tambahan di Universitas Alcalá de Henares, Spanyol, dan pada 22 April 1973, ia mengikrarkan profesi terakhirnya dengan Serikat Yesus.
Bergoglio kemudian memegang berbagai peran penting dalam Serikat Yesus di Argentina, termasuk sebagai Provinsial Jesuit dan rektor di Colegio Máximo.
Karier gerejawinya semakin meningkat ketika Paus Yohanes Paulus II menunjuknya sebagai Uskup Auca dan Uskup Auksilier Buenos Aires pada 20 Mei 1992.
Dengan motto episkopal "Miserando atque eligendo," ia terus menunjukkan komitmennya pada pelayanan pastoral yang sederhana dan penuh belas kasih.
Puncak karirnya di Argentina tercapai saat ia diangkat menjadi Uskup Agung Buenos Aires pada 28 Februari 1998 dan kemudian sebagai Kardinal oleh Paus Yohanes Paulus II pada 21 Februari 2001.
Di tengah krisis keuangan Argentina tahun 2001, Bergoglio tampil sebagai suara moral yang kuat, menekankan pentingnya keadilan sosial dan solidaritas.
Sebagai Uskup Agung Buenos Aires, Bergoglio mempromosikan empat tujuan utama: komunitas yang terbuka dan bersaudara, keterlibatan aktif kaum awam, usaha evangelisasi yang menjangkau setiap penduduk kota, serta bantuan bagi yang miskin dan sakit. Ia mendorong para imam dan umat untuk bekerja bersama dalam mewujudkan visi ini.
Pada 13 Maret 2013, dalam sebuah konklaf yang penuh harap, Bergoglio terpilih sebagai Paus, mengambil nama Fransiskus sebagai penghormatan kepada Santo Fransiskus dari Assisi.
Kepausannya ditandai dengan semangat kesederhanaan dan kerendahan hati, mencerminkan dedikasinya kepada "gereja miskin untuk orang miskin."
Baca Juga: Agenda Paus Fransiskus Selama Kunjungan ke Indonesia, Ini Jadwalnya
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV