Profil Masoud Pezeshkian, Mantan Menteri Kesehatan yang Kini Terpilih sebagai Presiden Iran
Kompas dunia | 7 Juli 2024, 06:05 WIBIa juga mempertahankan kesepakatan nuklir 2015 yang dicapai antara Iran dan kekuatan dunia di masa pemerintahan reformis sebelumnya.
Di tingkat nasional, Pezeshkian juga menyuarakan perhatiannya terhadap isu-isu gender, termasuk menentang rancangan undang-undang parlemen terkait penerapan kode pakaian Islam wajib bagi perempuan, seperti hijab.
Sebagai seorang reformis dalam politik Iran yang sebagian besar didominasi oleh konservatif, Pezeshkian diharapkan akan membawa perubahan signifikan dalam bidang ekonomi dan budaya.
Ia berkomitmen untuk melakukan reformasi yang mendalam, menghadapi tantangan besar terutama dalam menghadapi dampak sanksi internasional yang telah lama melanda ekonomi Iran.
Dengan terpilihnya Pezeshkian, Iran memasuki babak baru dalam dinamika politiknya, dengan harapan untuk melihat perubahan positif dalam arah kebijakan domestik dan hubungan internasional negara tersebut di bawah kepemimpinannya yang baru.
Baca Juga: Pilpres Iran Masuk Putaran Kedua, Pertemukan Dokter Bedah Jantung dan Profesor Juru Runding Nuklir
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Anadolu