> >

Profil Keir Starmer, Perdana Menteri Pertama Inggris dari Partai Buruh sejak 2010

Kompas dunia | 5 Juli 2024, 18:49 WIB
Pemimpin Partai Buruh Keir Starmer tersenyum saat berbicara kepada para pendukungnya di Tate Modern di London, Jumat, 5 Juli 2024. Starmer dari Partai Buruh mengatakan para pemilih telah berbicara dan mereka siap untuk perubahan karena jajak pendapat menunjukkan kemenangan telak, dan diperkirakan akan menjadi Perdana Menteri Inggris berikutnya. (Sumber: AP Photo/Kin Cheung)

Pemilih Inggris yang lelah dengan krisis biaya hidup dan gejolak politik, yang membuat dua perdana menteri Konservatif terdepak dalam waktu singkat pada 2022, kini menaruh harapan pada Starmer untuk membawa stabilitas.

Di bawah kepemimpinannya, Partai Buruh berusaha memulihkan kepercayaan publik dengan disiplin internal yang lebih ketat dan penolakan terhadap beberapa kebijakan sosialis yang lebih radikal dari era Corbyn. 

Starmer juga meminta maaf atas antisemitisme yang sempat melanda partai, dan berjanji untuk mengubah budaya internal partai dengan menekankan "kepentingan negara di atas partai."

Meskipun awalnya merupakan penentang kuat Brexit, Starmer kini menerima keputusan referendum dan berjanji bahwa pemerintah Partai Buruh tidak akan membalikkan keputusan tersebut. 

Langkah ini, meskipun dikritik oleh beberapa pihak, dianggap oleh pendukungnya sebagai langkah pragmatis yang menghormati keinginan mayoritas pemilih Inggris.

Starmer menghadapi tantangan besar untuk meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah Partai Buruh dapat mengatasi berbagai krisis yang dihadapi Inggris, dari krisis perumahan hingga layanan kesehatan yang menua, tanpa meningkatkan utang publik atau pajak. 

Meskipun mengurangi komitmennya untuk investasi besar dalam teknologi hijau, ia tetap berkomitmen untuk perubahan yang signifikan dalam kebijakan publik.

Keberhasilan Starmer dalam menjaga stabilitas internal partai dan meningkatkan popularitas Partai Buruh dalam jajak pendapat menunjukkan ketangguhannya sebagai pemimpin. Pada konferensi partai Oktober lalu, ia menunjukkan bagaimana semangat juangnya yang keras.

"Saya tumbuh sebagai kelas pekerja. Saya telah berjuang sepanjang hidup saya. Dan saya tidak akan berhenti sekarang," ujarnya dengan penuh semangat.

Beberapa pengamat membandingkan pemilu tahun ini dengan kemenangan besar Tony Blair pada 1997, meskipun mereka mengakui bahwa Starmer mungkin tidak memiliki karisma yang sama. 

Namun, di tengah gejolak yang dialami Inggris sejak referendum Brexit 2016, ketenangan dan keteguhan Starmer mungkin menjadi sosok yang dibutuhkan oleh publik saat ini.

Dengan segala dinamika yang ada, perjalanan politik Keir Starmer menuju puncak kepemimpinan Inggris menandai babak baru dalam sejarah Partai Buruh dan menawarkan harapan baru bagi rakyat Inggris di tengah berbagai tantangan yang dihadapi negara ini. 

Baca Juga: Partai Buruh Bakal Menang Telak dalam Pemilu Inggris, Sosok Ini Diprediksi Jadi PM Inggris yang Baru

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU