Profil Keir Starmer, Perdana Menteri Pertama Inggris dari Partai Buruh sejak 2010
Kompas dunia | 5 Juli 2024, 18:49 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Pemimpin Partai Buruh Keir Starmer akan menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris menggantikan Rishi Sunak dari Partai Konservatif.
Starmer bakal jadi PM berkat kemenangan telak Partai Buruh di pemilu Inggris yang berhasil meraih 410 dari 650 kursi di House of Commons atau Dewan Rakyat Britania Raya, sementara Partai Konservatif hanya memperoleh 118 kursi, Jumat (5/7/2024).
Lantas siapakah Keir Starmer? Berikut profilnya.
Profil Keir Starmer
Keir Starmer, tokoh yang dulunya dikenal sebagai Kepala Kejaksaan Inggris dan Wales, kini mencatat sejarah baru sebagai Perdana Menteri Inggris dari Partai Buruh pertama sejak 2010.
Dengan latar belakang yang kontras dengan pendahulunya, Starmer membawa kisah hidup yang menggugah, serta reputasi sebagai sosok dari kelas pekerja.
Dilansir dari Associated Press, Starmer lahir pada tahun 1963 dari keluarga sederhana di sebuah kota kecil di luar London. Anak seorang pembuat alat dan perawat ini dinamai Keir Hardie, pemimpin pertama Partai Buruh. Masa kecil Starmer diwarnai dengan kesulitan ekonomi.
"Ada masa-masa sulit," ujarnya dalam pidato kampanyenya. Ia mengenang bagaimana keluarganya harus memilih tagihan mana yang harus dibayar, dan sering kali, tagihan telepon adalah yang dikorbankan.
Kehidupan pribadi Starmer juga tidak lepas dari cobaan. Ibunya menderita penyakit kronis, Still's disease, yang membuatnya sering berada di rumah sakit. Pengalaman ini membentuk pandangan Starmer tentang pentingnya layanan kesehatan yang dibiayai negara.
Ia adalah anggota pertama keluarganya yang berhasil masuk perguruan tinggi, mempelajari hukum di Universitas Leeds dan Universitas Oxford sebelum berkarir sebagai pengacara hak asasi manusia.
Perjalanan politik Starmer dimulai pada usia 50-an ketika ia terpilih menjadi anggota parlemen pada 2015. Meskipun sering berbeda pendapat dengan pemimpin partai saat itu, Jeremy Corbyn, Starmer tetap menjadi juru bicara Brexit untuk Partai Buruh.
Namun, setelah kekalahan besar Partai Buruh pada pemilu 2019, Starmer dipilih untuk memimpin upaya membangun kembali partai.
Kepemimpinan Starmer bertepatan dengan periode penuh gejolak, mulai dari pandemi Covid-19 hingga krisis ekonomi akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: ICC Izinkan Inggris Ajukan Argumen Hukum soal Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press