Kronologi Saling Dorong di Upacara Keagamaan India Tewaskan 116 Orang, Berawal dari Badai Pasir
Kompas dunia | 3 Juli 2024, 14:48 WIBLUCKNOW, KOMPAS.TV - Peristiwa gelombang massa yang berdesakan dan saling dorong usai sebuah upacara keagamaan di Distrik Hathras, Uttar Pradesh, India menewaskan setidaknya 116 orang, Selasa (2/7/2024). Pihak berwenang melaporkan kebanyakan korban adalah perempuan dan anak-anak.
Selain lebih dari 100 tewas, peristiwa ini juga menimbulkan puluhan korban luka. Otoritas Uttar Pradesh pun telah memerintahkan investigasi sehubungan tragedi ini.
Upacara keagamaan satsang ini dilaporkan dipimpin oleh tokoh religius setempat bernama Suraj Pal alias Bhole Baba. Lokasi upacara diduga overkapasitas yang berujung rempuhan parah.
Diawali Badai Pasir
Peristiwa massa yang berdesakan ini dilaporkan bermula usai khotbah Bhole Baba dalam upacara keagamaan. Upacara ini digelar di tenda yang berkapasitas 5.000 orang. Namun, sekitar 15.000 orang dilaporkan memadati lokasi kejadian.
Baca Juga: Update Insiden Berdesakan di Acara Keagamaan India, Korban Tewas Capai 97 Orang
Hadirin mulai panik ketika badai pasir besar melanda lokasi kejadian. Ribuan orang berebut keluar melalui jalan masuk kecil sehingga saling tindih dan saling injak tidak terhindarkan.
Banyak korban yang terinjak dan tertindih hingga tewas. Sebagian korban terjatuh ke selokan dalam kekacauan.
Salah satu penyintas, Jyoti menyebut peristiwa ini terjadi begitu saja usai Bhole Baba merampungkan khotbah. Jyoti menyebut kepanikan besar terjadi usai acara keagamaan tersebut.
"Semua orang terburu-buru pergi. Tidak ada jalan keluar. Orang-orang berjatuhan di atas satu sama lain," kata Jyoti dikutip Al Jazeera.
Menurut laporan media India, Jagran News, rempuhan (istilah lain untuk massa yang berdesakan ke arah yang sama) maut ini terjadi saat rombongan Bhole Baba hendak keluar lokasi kejadian. Rombongan Bhole Baba dilaporkan menutup sebagian akses jalan keluar, sehingga menyebabkan arus massa bertumpuk.
Perwira polisi di Uttar Pradesh, Rajesh Singh menyebut jumlah massa yang berlebihan dapat menjadi salah satu faktor rempuhan maut ini. Pihak kepolisian sendiri masih melangsungkan penyelidikan dan belum menetapkan tersangka.
Baca Juga: Narendra Modi Dilantik untuk Masa Jabatan Ketiga sebagai Perdana Menteri India
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV