> >

Kedubes Israel di Serbia Mencekam, Polisi Dipanah di Depan Gedung

Kompas dunia | 30 Juni 2024, 15:25 WIB
Suasana Kedutaan Besar Israel di Belgrad, Serbia setelah insiden seorang polisi ditembak dengan panah di depannya, Sabtu (29/6/2024). (Sumber: AP News)

BELGRAD, KOMPAS.TV - Suasana mencekam melanda Kedutaan Besar Israel di Belgrad, Serbia, setelah seorang polisi dipanah di depan gedung.

Menteri Dalam Negeri Serbia Ivica Dacic mengatakan pelaku penyerangan telah tewas ditembak polisi.

Iniden tersebut terjadi pada Sabtu (29/6/2024) siang hari waktu setempat.

Baca Juga: Ukraina Terdesak, Zelenskyy Minta Barat Kirim Lebih Banyak Senjata Jarak Jauh dan Pertahanan Udara

Dikutip dari BBC International, pihak otoritas mengungkapkan pelaku penyerangan berkewarganegaraan Serbia.

Dacic mengatakan pelaku telah menyerang polisi dengan memanah ke arah leher korban.

Pihak otoritas mengungkapkan polisi yang menjadi korban, Milos Jevremovic, telah menjalani operasi dan tak berada dalam kondisi serius.

Petugas mengklasifikasikan serangan tersebut sebagai terorisme alami.

Dacic mengungkapkan pelaku mendekati sebuah gedung kecil di depan Kedubes Israel beberapa kali sekitar pukul 11.00 siang waktu setempat.

Ia diketahui kerap menanyakan tentang musium.

Menurut Dacic, ia kemudian membuka pintu dari gedung kecil, mengambil panah dari tasnya dan kemudian memanah sang petugas polisi.

Polisi kemudian menambaknya, dan pelaku dilaporkan tewas sekitar 1,5 jam kemudian.

Otoritas Serbia mengatakan penyerang adalah Milos Zujovic, yang lahir pada 1999 di Mladenova, sekitar 48km dari Belgrad.

Namun, ia kemudian pindah ke Novi Paza, sebuah kota pusat kebudayaan kaum minoritas Bosniak.

Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan Kedubes Israel saat ini tengah ditutup karena insiden tersebut, serta taka da pegawai yang terluka.

Baca Juga: Hizbullah Ditekan Negara Arab dan AS untuk Hentikan Serangan ke Israel demi Hindari Perang Besar

Dacic mengatakan kasus ini sudah diambil alih oleh jaksa khusus, yang kemudian mengumumkan bahwa insiden tersebut merupakan aksi terorisme.

Sebagai hasilnya, Dacic pun meningkatkan status ancaman terhadap Serbia menjadi merah. Ia menugaskan polisi khusus untuk melindungi potensi target, serta menggeledah lokasi-lokasi yang diduga berpotensi menjadi lokasi rencana jahat.

Dacic mengatakan, setelah kejadian, sejumlah orang telah ditahan sebagai tindakan pencegahan.

 

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : BBC International


TERBARU