> >

3 Ledakan Bom Terjadi di Nigeria Termasuk di Acara Pernikahan dan Pemakaman, 18 Orang Tewas

Kompas dunia | 30 Juni 2024, 08:58 WIB
Letak negara Bagian Borno dan Gwoza di Nigeria yang menjadi sasaran ledakan bom, Sabtu (29/6/2024). (Sumber: BBC Internasional)

GWOZA, KOMPAS.TV - Tiga ledakan bom terjadi di Negara Bagian Borno, Nigeria, dilaporkan telah terjadi Sabtu (29/6/2024) waktu setempat.

Akibat ledakan tersebut, setidaknya 18 orang tewas dan 48 orang lainnya luka-luka.

Dikutip dari CNN International, ledakan pertama terjadi di acara pernikahan sekitar pukul 3 sore waktu setempat.

Baca Juga: Iran Ancam Perangi Israel jika Serang Hizbullah di Lebanon, Timur Tengah Makin Membara

Ledakan selanjutnya terjadi di Rumah Skit Gwoza, dan yang ketiga di sebuah acara pemakaman.

Direktur  Jenderal Badan Manajemen Gawat Darurat Negara Bagian Borno (SEMA) Dr. Barkindo Muhammad Saidu mengunjungi lokasi ledakan di Kota Gwoza.

Menurut SEMA, korban tewas termasuk pria, perempuan dan anak-anak.

Hingga saat ini masih belum diberikan detail lainnya, termasuk siapa yang bertanggung jawab atas pengeboman tersebut.

Sementara itu, dikutip dari BBC International, sejumlah media lokal memberikan angka kematian yang lebih tinggi.

Surat kabar Vanguard dan This Day mengungkapkan setidaknya 30 orang terbunuh karena ledakan tersebut.

Pihak militer Nigeria pun kemudian memberlakukan jam malam di wilayah tersebut.

Negara Bagian Borno sendiri merupakan pusat dari perlawanan kelompok militan Boko Haram selama 15 tahun.

Aksi Boko Haram di sana telah membuat lebih dari dua juta orang dipindahkan, dan lebih dari 40.000 orang lainnya terbunuh.

Baca Juga: Korea Utara Larang Pengantin Pria Menggendong Istrinya dan Pakai Gaun Pernikahan Putih, Ini Sebabnya

Gwoza sendiri sebelumnya diduduki Boko Haram pada 2014, namun direbut kembali oleh tentara Nigeria pada 2015.

Namun, kelompok tersebut terus melakukan serangan dan penculikan di dekat kota tersebut.

Serangan ini terjadi sehari setelah milisi Boko Haram itu membunuh 17 orang dalam penyerbuan di Desa Gurokayeya, setelah penduduk desa menolak membayar pajak pertanian.

 

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : CNN Internasional/BBC Internasional


TERBARU