> >

Hizbullah Ditekan Negara Arab dan AS untuk Hentikan Serangan ke Israel demi Hindari Perang Besar

Kompas dunia | 30 Juni 2024, 13:19 WIB
Petempur Hizbullah pada pemakaman komandan senior Hizbullah Wissam Tawil, Selasa, 9 Januari 2024. Perang di Lebanon Selatan antara Israel dan Hizbullah di depan mata, dengan Hizbullah punya senjata dan kemampuan baru yang dapat digunakan melawan pasukan dan kota-kota Israel, tidak seperti perang mereka sebelumnya. (Sumber: AP Photo)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Hizbullah mendapat tekanan negara Arab, Amerika Serikat (AS) serta Eropa untuk menghentikan serangan ke Israel.

Hal itu dilakukan demi menghindarkan Timur Tengah dari perang besar yang ditakutkan dunia dalam beberapa bulan terakhir.

Sangat kecil harapan agar gencatan senjata dalam konflik Israel dan Hamas di Gaza bisa dilakukan.

Baca Juga: Tujuh Negara Perintahkan Warganya Tinggalkan Lebanon, Perang Makin Dekat antara Hizbullah dan Israel

Padahal, hal itu diyakini bisa menenangkan Hizbullah dan milisi sekutu Iran lainnya.

Mengingat perundingan yang terhenti, pejabat Amerika, Eropa dan sejumlah negara Arab dilaporkan telah memberikan peringatan kepada Hizbullah, yang diyakini menjadi lebih kuat dari Hamas, untuk menghentikan unjuk kekuatan militernya ke Israel.

Dikutip Associated Press, Minggu (30/6/2024), mereka memperingatkan bahwa Hizbullah tak boleh bergantung pada AS atau siapa pun yang mampu menahan pemimpin Israel, jika mereka memutuskan melancarkan serangan ke Lebanon.

Hizbullah juga tak boleh mengandalkan mereka untuk menangani apa pun yang terjadi selanjutnya.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengkhawatirkan hasil dari perang Hizbullah-Israel jika sampai terjadi.

“Perang tersebut akan menjadi bencana bagi Lebanon,” kata Austin saat bertemu Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.

“Perang lainnya antara Israel dan Hizbullah akan begitu saja menjadi perang kawasan, dengan konsekuensi di Timur Tengah,” tambahnya.

Baca Juga: Intelijen Eropa dan AS Sebut Austria Jadi Sarang Mata-Mata Rusia

Di kedua sisi perbatasan Lebanon, peningkatan eskalasi antara Israel dan Hizbullah tampaknya mulai mereda dalam sepekan terakhir.

Meski serangan harian masih menghantam perbatasan, perubahan kecil ini meredakan ketakutan yang mendorong AS mengirim kapal serbu amfibi dengan pasukan ekspedisi marinir untuk bergabung dengan kepal perang lain di wilayah itu.

Hal itu dilakukan dengan harapan dapat mencegah konflik yang lebih luas.

 

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU