> >

Tujuh Negara Perintahkan Warganya Tinggalkan Lebanon, Perang Makin Dekat antara Hizbullah dan Israel

Kompas dunia | 30 Juni 2024, 07:25 WIB
Posisi militer Israel yang dihantam rudal Hizbullah, Jumat, 20 Oktober 2023. Tujuh negara memerintahkan warganya segera meninggalkan Lebanon akibat ketegangan antara Hizbullah dan Israel terus meningkat, dan perang dipantau makin dekat. (Sumber: AP Photo)

Pekan lalu, Inggris dengan tegas menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon. “Kementerian Luar Negeri dan Pembangunan menasihati untuk menghindari semua perjalanan ke Lebanon karena risiko yang terkait dengan konflik antara Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina,” kata Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Lebanon, Alexander Rudakov, mendesak warga Rusia untuk menunggu hingga situasi di negara tersebut tenang. Ia menekankan bahwa saat ini "tidak ada alasan untuk panik serius," menambahkan bahwa misi diplomatik terus beroperasi secara normal dan mengambil langkah-langkah keamanan yang diperlukan untuk karyawannya.

Kementerian Luar Negeri Irlandia juga menyarankan untuk tidak bepergian ke beberapa wilayah Lebanon dan mendesak warganya yang saat ini berada di negara tersebut untuk berhati-hati.

Baca Juga: Ini Peta Lengkap Kemampuan dan Kekuatan Militer Hizbullah Jelang Perang Melawan Pasukan Israel

USS Wasp dan pasukan jejajah marinir AS mendekati Lebanon seperti dilaporkan hari Jumat, 28/6/2024. Tujuh negara memerintahkan warganya segera meninggalkan Lebanon akibat ketegangan antara Hizbullah dan Israel terus meningkat, dan perang dipantau makin dekat. (Sumber: ABC News)

Yordania pada Jumat (28/6/024) dengan tegas menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon, mengutip perkembangan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.

Ketegangan telah meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas batas antara kelompok Hizbullah Lebanon dan pasukan Israel, sementara Tel Aviv melanjutkan serangan mematikan di Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 38.000 orang sejak Oktober menyusul serangan oleh kelompok Palestina, Hamas.

Hari Sabtu, 29 Juni 2024, Bahrain mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi gencatan senjata di Lebanon selatan. Bahrain "memantau perkembangan dan eskalasi militer di perbatasan Lebanon-Israel,” kata Kementerian Luar Negeri, menurut Kantor Berita Bahrain.

Bahrain menyatakan keprihatinannya terhadap eskalasi tersebut, menekankan "perlunya menghindari eskalasi militer dan mencegah meluasnya konflik di wilayah tersebut untuk menjaga keamanan Lebanon, sambil berupaya mencapai keamanan, perdamaian, dan stabilitas di kawasan."

Manama juga mendesak “gencatan senjata antara kedua pihak dan menggunakan solusi damai melalui negosiasi untuk melindungi nyawa penduduk sipil dan memastikan keamanan dan stabilitas kawasan.”

Kerajaan tersebut meminta "Dewan Keamanan PBB untuk segera campur tangan, dan mengeluarkan resolusi gencatan senjata segera untuk mencegah konflik meningkat."

Bahrain juga memperingatkan "dampak serius terhadap keamanan dan stabilitas regional serta internasional jika konflik ini meluas."

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu


TERBARU