Bantuan dari Dermaga AS Mulai Diangkut ke Gudang PBB, Kematian Warga Sipil di Gaza Hampir 38.000
Kompas dunia | 30 Juni 2024, 09:52 WIBYERUSALEM, KOMPAS.TV - Para pekerja kemanusiaan mulai memindahkan berton-ton bantuan yang menumpuk di dermaga yang dibangun AS di lepas pantai Gaza ke gudang-gudang di wilayah Palestina yang terkepung. Hal ini diungkapkan PBB, Sabtu (29/6/2024).
Langkah ini penting saat Washington mempertimbangkan apakah akan melanjutkan operasi di dermaga tersebut setelah terhenti lagi karena gelombang tinggi.
Belum diketahui kapan bantuan itu akan mencapai warga Palestina di Gaza. Para ahli sendiri memperingatkan risiko tinggi kelaparan karena perang Israel-Hamas yang masih terus berlangsung memasuki bulan ke-9.
Ini adalah pertama kalinya truk-truk memindahkan bantuan dari dermaga sejak Program Pangan Dunia WFP menghentikan operasi di sana karena masalah keamanan pada 9 Juni lalu.
Dalam seminggu terakhir saja, lebih dari 10 juta pon atau setara sekitar 5.000 ton bantuan telah dipindahkan ke darat, menurut militer Amerika Serikat (AS).
Juru bicara WFP Abeer Etefa mengatakan kepada The Associated Press, ini adalah operasi satu kali sampai pantai dibersihkan dari bantuan dan dilakukan untuk menghindari pembusukan. Operasi PBB lebih lanjut di dermaga bergantung pada penilaian keamanan, kata Etefa.
PBB sedang menyelidiki apakah dermaga tersebut digunakan dalam operasi militer Israel bulan lalu untuk menyelamatkan tiga sandera dalam serangan yang menewaskan lebih dari 270 warga Palestina.
Baca Juga: Biden Sebut Hamas Harus Dihancurkan, Trump: Israel yang Ingin Terus Perang!
Jika truk-truk WFP berhasil membawa bantuan ke gudang-gudang di dalam Gaza, itu bisa memengaruhi keputusan militer AS tentang apakah akan memasang kembali dermaga tersebut, yang dihapus karena cuaca buruk pada hari Jumat.
Pejabat AS mengatakan mereka sedang mempertimbangkan untuk tidak memasangnya kembali karena kemungkinan bantuan tersebut tidak akan diambil.
Masalah keamanan di sekitar konvoi kemanusiaan menjadi tantangan lain dalam distribusi bantuan. Konvoi-konvoi tersebut telah diserang di Gaza.
Sementara sebagian besar pengiriman bantuan datang melalui darat, pembatasan di sekitar penyeberangan perbatasan dan barang-barang apa yang bisa masuk ke Gaza semakin memperburuk populasi yang sudah bergantung pada bantuan kemanusiaan sebelum perang.
Setidaknya 37.834 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel terhadap Jalur Gaza sejak Oktober lalu, menurut Kementerian Kesehatan di enklave yang terkepung itu pada hari Sabtu.
Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan bahwa 86.858 orang lainnya telah terluka dalam serangan itu.
"Serangan Israel menewaskan 40 orang dan melukai 224 lainnya dalam 24 jam terakhir," demikian pernyataan kementerian.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press