Eks Wakil Raisi Mundur dari Pencalonan Presiden Iran, Demi Menguatnya Koalisi Garis Keras
Kompas dunia | 27 Juni 2024, 11:25 WIBTEHERAN, KOMPAS.TV - Seorang kandidat calon Presiden Iran memutuskan mundur dari kontestasi, dan menjadi yang pertama kali melakukannya.
Adalah Amirhossein Ghazizadeh Hashemi (53), mantan wakil Presiden Ebrahim Raisi dan Kepala Yayasan Urusan Martir dan Veteran Iran, yang memutuskan mundur sebagai kandidat, Rabu (26/6/2024).
Ia memutuskan hal itu agar kelompok garis keras bisa berkoalisi untuk mendapatkan kandidat persatuan pemungutan suara menggantikan Raisi.
Baca Juga: Bolivia Nyaris Alami Kudeta Militer, Polisi Langsung Tangkap Jenderal Pemimpin Pemberontakan
Dikutip dari Associated Press berdasarkan laporan Kantor Berita Iran IRNA, Hashemi juga menyerukan kandidat lain untuk melakukan hal yang sama.
“Dengan begitu, front revolusi bisa semakin diperkuat,” kata Hashemi.
Hashemi sebelumnya ikut dalam pemilihan presiden pada 2021. Namun, hanya menerima kurang dari 1 juta suara yang menjadikannya berada di posisi terakhir.
Pengunduran diri di waktu-waktu terakhir pemilihan Presiden Iran memang biasa terjadi, khususnya 24 jam sebelum pemilihan ketika para calon menjalani periode diam yang merupakan kewajiban sebelum pemilu.
Para pemilih akan mulai memberikan suaranya pada Jumat (28/6/2024).
Keputusan Hashemi mundur menyisakan lima kandidat lain untuk bersaing. Dua politikus garis keras, mantan negosiator nuklir Saeed Jalili dan anggota parlemen Mohammad Bahger Qalibaf, menjadi kandidat dari blok yang sama.
Penulis : Haryo Jati Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Associated Press