> >

Sara Netanyahu Tuduh Pejabat Militer Israel Rencanakan Kudeta terhadap Suaminya

Kompas dunia | 26 Juni 2024, 08:12 WIB
Sara Netanyahu, kiri, bersama suaminya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Sara Netanyahu menuduh pejabat senior militer Israel merencanakan kudeta terhadap suaminya. Tuduhan ini diungkapkan saat pertemuan dengan beberapa keluarga warga Israel yang ditawan di Jalur Gaza. (Sumber: Anadolu)

Menurut Haaretz, kebocoran yang dilaporkan berasal dari pertemuan Sara Netanyahu dengan beberapa kerabat sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza sejak 7 Oktober, yang marah dengan komentarnya.

Sara Netanyahu memperjelas, ketidakpercayaannya adalah pada kepemimpinan militer dan bukan IDF secara keseluruhan. Namun, keluarga sandera merasa kesal karena nyawa orang yang mereka cintai bergantung pada militer, lapor Haaretz.

Tanggapan dari Netanyahu juga mengatakan istrinya “bekerja atas inisiatifnya sendiri untuk keluarga sandera, keluarga yang berduka, dan semua lingkaran rasa sakit yang terkait dengan perang sulit ini, dan membantu sebisa mungkin.”

“Meskipun ada suara-suara yang mencoba menyakitinya, Nyonya Netanyahu akan terus bekerja untuk mereka yang terluka dalam perang dan berdoa untuk kembalinya semua 120 sandera dengan cepat.”

Diperkirakan 116 sandera yang diculik oleh Hamas pada 7 Oktober masih berada di Gaza. Tidak semuanya masih hidup, setelah 105 warga sipil dibebaskan dari penawanan Hamas selama gencatan senjata selama seminggu pada akhir November, dan empat sandera dibebaskan sebelumnya. Tujuh sandera telah diselamatkan oleh pasukan hidup-hidup, dan tubuh 19 sandera juga telah ditemukan, termasuk tiga yang secara keliru dibunuh oleh militer Israel.

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan Hamas.

Hampir 37.700 warga Palestina tewas di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 86.200 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Israel menjalani sidang di Mahkamah Internasional ICJ atas tuduhan melakukan genosida di Gaza, yang dalam putusan terbarunya memerintahkan agar segera menghentikan operasi militernya di kota Rafah di bagian selatan, di mana lebih dari 1 juta warga Palestina telah mencari perlindungan dari perang sebelum kota tersebut diinvasi pada 6 Mei.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Times of Israel / Haaretz / Anadolu


TERBARU