> >

Kronologi 22 Korban Tewas dalam Kebakaran di Pabrik Baterai Lithium di Korea Selatan

Kompas dunia | 25 Juni 2024, 09:46 WIB
Sebuah mobil pemadam kebakaran tengah berupaya memadamkan api di sebuah pabrik pembuat baterai lithium di Hwaseong, Korea Selatan, Senin (24/6/2024). Sebanyak 22, 18 di antaranya merupakan pekerja migran China, pekerja dilaporkan tewas dalam kebakaran ini. (Sumber: Hong Ki-wonj/Yonhap via AP)

Presiden Yoon Suk Yeol mendatangi lokasi kebakaran dan mengungkapkan belasungkawa bagi para korban. Dia memerintahkan para pejabat berwenang untuk mengantisipasi insiden serupa. 

Perdana Menteri Han Duck-soo serta Menteri Dalam Negeri dan Keamanan juga mengunjungi lokasi kebakaran. Han menginstruksikan pihak terkait untuk mengurus pemakaman para korban dan bantuan bagi keluarga korban.

Selama beberapa dekade terakhir, banyak orang dari China, termasuk etnis Korea, bermigrasi ke Korea Selatan untuk mencari pekerjaan. Seperti yang terjadi pada kebanyakan pekerja asing dari negara-negara Asia Tenggara, mereka pun akhirnya terpaksa bekerja di pabrik-pabrik berupah rendah. 

Baterai lithium-ion yang dayanya bisa diisi ulang terbilang jamak digunakan, mulai dari laptop hingga ponsel. Baterai-baterai ini bisa menjadi terlalu panas bila rusak, cacat atau dikemas secara tak tepat, hingga memicu ledakan dan kebakaran. Pengiriman baterai lithium melalui pesawat pun terbilang berbahaya.

Insiden kebakaran ini menjadi salah satu insiden kebakaran paling mematikan di Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2020, kebakaran di sebuah Gudang yang tengah dibangun di Icheon di selatan Seoul menewaskan 38 pekerja konstruksi. Pada 2018, 46 orang tewas dalam kebakaran di sebuah rumah sakit kecil yang tak memiliki sistem pemadaman api otomatis di Miryang. Pada 2008, 40 pekerja tewas usai ledakan dan kebakaran melanda sebuah Gudang berpendingin di Icheon.

 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press/Anadolu


TERBARU