> >

Taiwan Balas Ancaman China, Presiden William Lai: Kediktatoran Itu Kejahatan

Kompas dunia | 24 Juni 2024, 20:45 WIB
Wakil Presiden Taiwan William Lai merayakan kemenangannya dalam pemilu di Taipei, Taiwan pada Sabtu, 13 Januari 2024. (Sumber: AP Photo/Louise Delmotte)

TAIPEI, KOMPAS.TV - Taiwan membalas ancaman China yang menyatakan akan menjatuhkan hukuman mati kepada para pendukung kemerdekaan Taiwan.

Presiden Taiwan William Lai, Senin (24/6/2024), menegaskan bahwa "kediktatoran" yang merupakan kejahatan, bukan demokrasi.

Baca Juga: Serangan di Dagestan Tewaskan Lebih dari 15 Orang, Diduga Sel Tidur Teroris dan Adanya Bantuan Asing

Lai mengatakan "kediktatoran" yang pantas dihukum.

“Saya ingin menegaskan bahwa demokrasi bukan kejahatan, dan kediktatoranlah (kejahatan),” ujarnya, dikutip dari media Taiwan, Focus Taiwan.

Lai menegaskan China tak memiliki yurisdiksi untuk menghukum rakyat Taiwan karena mengungkapkan opini dan pendirian mereka.

“Menurut logika China, tak mendukung unifikasi sama dengan mendukung kemerdekaan China,” katanya.

“Jadi apakah Anda mendukung Taiwan, Republik China, atau Republik China, Taiwan, di mata mereka berarti Anda semua mendukung kemerdekaan Taiwan,” tambahnya.

Baca Juga: China Disebut Mampu Rebut Taiwan Tanpa Harus Berperang, Ternyata Ini Caranya

Ia mangatakan berdasarkan logika China, hanya ada satu partai di Taiwan yang tak mendukung kemerdekaan Taiwan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Focus Taiwan, Xinhua


TERBARU