Israel Tewaskan 42 Warga Gaza untuk Bunuh Pemimpin Hamas, Nasib Target Malah Tak Diketahui
Kompas dunia | 23 Juni 2024, 15:25 WIBGAZA, KOMPAS.TV - Militer Israel kembali melakukan serangan udara hingga mengakibatkan sebanyak 42 warga Gaza tewas hanya untuk membunuh pemimpin Hamas.
Media Israel mengungkapkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerang apa yang diduga sebagai lokasi militer Hamas di Kamp Shati, Kota Gaza, Sabtu (22/6/2024).
Mereka dilaporkan ingin membunuh pemimpin senior Hamas Raad Saad, yang merupakan kepala operasi Hamas.
Baca Juga: Ratusan Jemaahnya Meninggal, Mesir Tuntut 16 Agen Perjalanan yang Fasilitasi Haji Ilegal
Dikutip dari The Times Israel nasib Saad belum diketahui, meski sejumlah laporan mengatakan ia tewas dalam serangan itu. Baik Israel dan Hamas pun belum mengonfirmasi terkait nasib Saad.
IDF mengungkapkan, jet tempur mereka telah menyerang dua lokasi militer Hamas di Gaza, yaitu di Shati dan pemukiman Tuffah.
Pernyataan itu tak biasa dikeluarkan secara reguler oleh IDF, kecuali sasarannya memiliki nilai tinggi. Pihak militer mengatakan akan memberikan detail lebih lanjut setelahnya.
Sementara media Palestina, mengungkapkan ada jumlah besar korban tewas karena serangan udara Israel itu.
Direktur Kantor Media Hamas Ismail Al-Thawabta mengatakan setidaknya terdapat 42 orang dilaporkan tewas.
Namun, jumlah tersebut belum bisa diverifikasi dan tak bisa dibedakan antara kombatan dan warga sipil.
Saad dianggap sebagai salah satu petinggi terkenal militer Hamas di Gaza, yang menjabat sebagai kepala divisi operasi.
Baca Juga: Program Makan Siang Gratis Prabowo Diperhatikan Jepang, Ini Pesannya
Kematiannya akan dianggap menandai pembunuhan signifikan dari komandan Hamas selama sebulan terakhir, sejak pembunuhan Wakil Komandan sayap militer Hamas Brigade Al-Qassam, Marwan Issa.
Oleh Israel, Saad dipercaya berada di Rumah Sakit Shifa, Gaza, saat militer menyerbu pusat medis itu pada Maret lalu. Namun, ia dilaporkan berhasil melarikan diri ketika itu.
Penulis : Haryo Jati Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Times of Israel