Militer Israel Mengaku Salah Usai Tentara Zionis Ikat Warga Palestina yang Terluka di Depan Jip
Kompas dunia | 23 Juni 2024, 09:26 WIBJENIN, KOMPAS.TV - Militer Israel mengaku tentaranya melakukan kesalahan dengan mengikat warga Palestina yang terluka di depan mobil jeep.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengungkapkan apa yang dilakukan tentara Israel tersebut sebagai pelanggaran protokol.
Insiden tersebut terjadi setelah penyerbuan yang dilakukan IDF di Jenin, Tepi Barat, Sabtu (22/6/2024).
Baca Juga: Pengunjuk Rasa di Israel Makin Keras Tuntut Netanyahu Mundur, Banyak yang Ditangkap
IDF mengonfirmasikan insiden tersebut, setelah gambar warga Palestina yang terlihat terluka diikat tentara Israel di bagian depan jeep tersebar di media sosial.
Dilansir dari BBC Internasional, IDF mengungkapkan pria tersebut terluka dalam tembak-menembak saat penyerbuan.
Mereka juga mengatakan pria Palestina itu adalah tersangka.
Sementara itu, keluarga pria Palestina itu mengatakan ketika mereka meminta ambulans, tentara Israel mengambilnya.
Mengikatnya di bagian depan jeep, dan kemudian menjalankannya.
Pria Palestina itu saat ini sudah dipindahkan ke yayasan Bulan Sabit untuk dirawat.
Saksi mata mengungkapkan bahwa pria Palestina itu merupakan warga lokal dan memiliki nama Mujahed Azmi.
IDF mengatakan pihaknya akan menyelidiki isiden tersebut.
“Pagi ini (Sabtu), saat melakukan operasi kontra-terorisme untuk menahan tersangka yang diinginkan di area Wadi Burqin, teroris menembaki tentara IDF, yang merespons dengan tembakan,” bunyi pernyataan IDF.
Mereka mengungkapkan saat tembak-menembak terjadi, satu tersangka terluka dan ditahan.
“Sebagai perintah pelanggaran dan prosedur operasi standar, tersangka dibawa dengan paksa dalam keadaan diikat di atas kendaraan,” tutur IDF.
Baca Juga: China Janjikan Hukuman Mati Bagi Pelaku Separatis Kemerdekaan Taiwan, Ini Caranya
“Perilaku pasukan dalam video insiden tersebut tak sesuai dengan nilai-nilai IDF. Insiden ini akan diselidiki dan ditangani sebagaimana mestinya,” tambah mereka.
Kekerasan di Tepi Barat terus meningkat sejak perang terjadi di Gaza, yang dipicu serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober.
PBB mengatakan 480 warga Palestina, terbunuh dalam konflik terkait di Tepi Barat, termasuk di Yerusalem Timur.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : BBC Internasional