> >

Wapres Filipina Mundur dari Kabinet Marcos, Aliansi Gagal?

Kompas dunia | 20 Juni 2024, 00:00 WIB
Sara Duterte, putri eks Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat menandatangani dokumen dalam acara pengambilan sumpah sebagai Wakil Presiden Filipina di Davao, Filipina, Minggu (19/6/2022). Tepat dua tahun kemudian, pada Rabu (19/6/2024), Sara Duterte mengundurkan diri dari Kabinet Presiden Marcos Jr. (Sumber: AP Photo/Manman Dejeto, File)

Quiboloy juga didakwa sejumlah dakwaan di Amerika Serikat (AS), termasuk konspirasi, perdagangan seks anak, dan perdagangan seks dengan kekerasan. Quiboloy membantah tuduhan-tuduhan itu.

Terkait isu sengketa Laut China Selatan dan langkah agresif China atas Filipina, Bongbong Marcos menjadi salah satu pengkritik paling vokal atas tindakan Beijing. Ini kontras betul dengan penolakan Sara sang Wapres dalam mengomentari masalah tersebut.

Baca Juga: Washington Peringatkan Beijing, AS Siap Bela Filipina usai Bentrokan di Laut China Selatan

Ayah Sara menjalin hubungan baik dengan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin selama masa jabatannya. Rodrigo juga kerap mengkritisi kebijakan AS dan sekutu Baratnya.

Sementara Marcos yang menjabat pada 2022, menjalin hubungan erat dengan Washington. Ia berkilah bahwa AS harus hadir di Asia sebagai penyeimbang China.

Marcos juga mengumumkan ia akan mengubah kebijakan Rodrigo dalam memberantas obat-obatan terlarang. Saat Rodrigo menjabat, ia melakukan penindakan keras hingga mengakibatkan ribuan warga tewas, sebagian besar para tersangka narkoba yang miskin. Marcos menyebut ia akan mengubah arah kebijakan penindakan narkoba ke rehabilitasi para pecandu narkoba. 

Pembunuhan mereka yang diduga terlibat narkoba di bawah masa kepemimpinan Rodrigo sendiri telah memicu penyelidikan oleh Pengadilan Kriminal Internasional sebagai kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan.

 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU