Washington Peringatkan Beijing, AS Siap Bela Filipina usai Bentrokan di Laut China Selatan
Kompas dunia | 18 Juni 2024, 17:12 WIBMenteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro Jr. mengatakan Senin malam bahwa angkatan bersenjata negaranya akan melawan “perilaku berbahaya dan ceroboh China” yang “bertentangan dengan pernyataan soal niat baik dan kesopanan mereka."
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin memenuhi mandat kami untuk melindungi integritas teritorial, kedaulatan, dan hak berdaulat kami,” kata Teodoro. “Sekarang harus jelas bagi komunitas internasional bahwa tindakan China adalah penghalang sebenarnya bagi perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.”
Beberapa insiden telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir di dekat gosong karang yang terletak kurang dari 370 kilometer dari pantai terdekat Filipina. Filipina menjaga kapal Sierra Madre, yang telah berkarat sejak sengaja dikandaskan pada 1999 tetapi tetap menjadi kapal militer yang aktif. Artinya, serangan terhadapnya bisa dianggap oleh Filipina sebagai tindakan perang.
China semakin tegas dalam menekan klaimnya atas hampir seluruh Laut China Selatan, yang menyebabkan semakin banyak konflik langsung dengan negara-negara lain di kawasan tersebut, terutama Filipina dan Vietnam.
Undang-undang baru China, yang mulai berlaku Sabtu kemarin, mengizinkan penjaga pantainya untuk menyita kapal asing “yang secara ilegal memasuki perairan teritorial China” dan menahan kru asing hingga 60 hari. Undang-undang ini juga menyebutkan bahwa penjaga pantai China dapat menembaki kapal asing jika diperlukan.
Setidaknya tiga negara pesisir yang mengeklaim perairan tersebut, yakni Filipina, Vietnam, dan Taiwan, mengatakan mereka tidak mengakui undang-undang tersebut.
Malaysia dan Brunei juga terlibat dalam sengketa teritorial yang telah berlangsung lama, yang dianggap sebagai garis patahan sensitif dalam persaingan lama AS-China di kawasan tersebut.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press