> >

AS Pening Hamas Minta Perubahan untuk Gencatan Senjata di Gaza, Ini Kata Blinken

Kompas dunia | 13 Juni 2024, 08:40 WIB
Menlu AS, Anthony Blinken. (Sumber: Stefani Reynolds/Pool Photo via AP)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) kian pening setelah Hamas meminta sejumlah perubahan pada proposal gencatan senjata di Gaza yang diajukan negara Presiden Joe Biden itu.

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan kepada Hamas bahwa ini waktunya untuk menghentikan tawar-menawar.

Blinken mengatakan bahwa bahwa beberapa perubahan bisa dilakukan, tetapi beberapa lainnya tidak.

Baca Juga: Hamas Minta Jaminan Tertulis AS dalam Rencana Gencatan Senjata Gaza, AS Masih Bungkam

Namun, ia mengatakan bahwa AS dan Qatar serta Mesir yang menjadi mediator berusaha menyelesaikan kesepakatan itu.

Hamas sendiri mengatakan siap untuk sepakat secara positif untuk proses perdamaian di Gaza.

Tetapi mereka menegaskan perlunya Israel untuk sepakat gencatan senjata permanen, dan pemunduran penuh militer Zionis dari Gaza.

Pemerintah Israel tak berkomentar terkait hal itu, namun pejabat yang meminta anonimitas mengatakan bahwa tanggapan Hamas sama dengan penolakan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu belum mendukung secara terbuka proposal yang ditawarkan AS tersebut, 12 hari yang lalu.

Namun Blinken mengatakan Netanyahu telah menegaskan kembali komitmennya dalam pertemuan di Yerusalem pada Senin (10/6/2024).

“Sebuah kesepakatan telah dibahas yang hampir sama dengan proposal yang diajukan Hamas pada 6 Mei, sebuah kesepakatan yang didukung seluruh dunia, yang telah diterima Israel dan Hamas dapat menjawabnya dengan satu kata, ya,” kata Blinken mengenai perubahan proposal yang diminta Hamas dikutip dari BBC Internasional, Kamis (13/6/2024).

“Sebaliknya, Hamas menunggu nyaris dua pekan dan kemudian mengajukan lebih banyak perubahan, beberapa di antaranya melampaui posisi yang telah diambil dan diterima sebelumnya,” tambah Blinken.

Baca Juga: Blinken di Qatar: Hamas Ajukan Beberapa Amandemen Draft Gencatan Senjata, AS Berupaya Menjembatani

“Akibatnya, perang yang dimulai Hamas, akan terus berlanjut. Lebih banyak orang yang menderita, warga Palestina akan menderita, dan warga Israel menderita,” sambungnya.

Blinken tak menjelaskan perubahan apa yang diminta Hamas, begitu pula pernyataan singkat yang dikeluarkan Hamas, Selasa (11/6/2024).

Namun, pernyataan singkat Hamas itu menegaskan kembali tuntutan atas apa yang disebut Hamas sebagai penghentian total agresi yang berlangsung terhadap Gaza, dan penarikan penuh pasukan Israel.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : BBC Internasional


TERBARU