Dewan Keamanan PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata untuk Akhiri Perang Israel-Hamas di Gaza
Kompas dunia | 11 Juni 2024, 07:35 WIBNEW YORK, KOMPAS.TV - Dewan Keamanan PBB menyetujui resolusi pertamanya mendukung rencana gencatan senjata untuk mengakhiri perang selama 8 bulan antara Israel dan Hamas di Gaza, Senin, (10/6/2024) waktu New York.
Resolusi yang disponsori oleh Amerika Serikat ini menyambut proposal gencatan senjata yang diumumkan oleh Presiden Joe Biden dan didisebut telah diterima oleh Israel.
Resolusi ini mendesak kelompok militan Palestina, Hamas, yang sebelumnya menyambut baik proposal tersebut, untuk menerima rencana tiga tahap.
Disetujui 14 dari 15 anggota dengan Rusia abstain, resolusi ini mendesak Israel dan Hamas “sepenuhnya melaksanakan ketentuan tanpa penundaan dan tanpa syarat.”
Wakil Duta Besar AS, Robert Wood, mengatakan Amerika Serikat menginginkan semua 15 anggota Dewan Keamanan mendukung apa yang digambarkannya sebagai “kesempatan terbaik dan paling realistis untuk menghentikan perang ini setidaknya sementara waktu.”
Apakah Israel dan Hamas akan menyetujui rencana gencatan senjata tiga tahap ini, masih menjadi pertanyaan. Tetapi, dukungan dari badan paling kuat di PBB ini menambah tekanan pada kedua pihak untuk menyetujui proposal tersebut.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Biden hanya menyajikan sebagian dari proposal tersebut. Menurutnya, hal yang mustahil untuk merundingkan gencatan senjata permanen sebelum membongkar kemampuan militer dan pemerintahan Hamas.
Baca Juga: AS Desak Dewan Keamanan PBB Dukung Rencana Gencatan Senjata di Gaza dari Presiden Biden
Para pemimpin Hamas dan Jihad Islam Palestina bertemu di Qatar pada Senin, (10/6/2024), untuk membahas kesepakatan gencatan senjata yang diusulkan tersebut. Dikatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa setiap kesepakatan harus mengarah pada gencatan senjata permanen, penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza, penghentian pengepungan Israel di Gaza, rekonstruksi, dan “pertukaran serius” antara sandera di Gaza dan warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Perang ini dipicu oleh serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang diklaim menewaskan hampir 1.200 orang, sebagian besar warga sipil Israel, dan sekitar 250 lainnya disandera. Sekitar 120 sandera masih berada di sana, dengan 43 dinyatakan tewas.
Serangan militer Israel telah menewaskan lebih dari 36.700 warga Palestina dan melukai lebih dari 83.000 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Selain itu, juga menghancurkan sekitar 80 persen bangunan di Gaza, menurut PBB.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Associated Press