> >

Drastis, Macron Berniat Bubarkan Parlemen Prancis Usai Sekutunya Kalah dari Partai Sayap Kanan

Kompas dunia | 10 Juni 2024, 11:33 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Sumber: Anadolu)

“Prancis membutuhkan mayoritas yang jelas untuk bertindak dengan ketenangan dan harmoni,” tambah Marcon.

Meski begitu, yang lainnya kurang yakin dengan tindakan Macron.

Pemimpin Partai Sosialis Raphael Glucksmann mengatakan Macron telah menyerah.

“Ini adalah permainan berbahaya untuk dimainkan dengan demokrasi dan institusi. Saya terperangah,” tuturnya.

Tokoh senior konservatif Partai Les Republicains Valerie Pecresse juga mengkritik tindakan Macron.

“Membubarkan tanpa memberi siapa pun waktu berorganisasi dan tanpa kampanye apa pun, sama saja dengan mempermainkan takdir negara,” ujarnya.

Keluhan yang sama juga diungkapkan oleh Anggota Parlemen dari Partai Hijau Sandrine Rousseau.

“Emmanuel Macron merupakan pemain poker, kami telah melihatnya malam ini,” ujar Rousseau.

Namun Le Pen, yang juga dilihat sebagai calon terdepan pemilihan presiden 2027, mengatakan dirinya menyambut baik keputusan itu.

“Kami siap menempatkan negara ini pada kakinya. Kami siap membela kepentingan Rakyat Prancis,” tuturnya.

Baca Juga: Media Asing Gempar, Perempuan di Indonesia Ditelan Hidup-Hidup Ular Piton hingga Tewas

Kandidat partai RN untuk pemilu Eropa, Jordan Bardella, mengatakan bahwa para pemilih telah menyampaikan penolakan pedas terhadap Macron.

Partai Renaissance yang dipimpin Macron saat ini memiliki 169 wakil di Majelis Nasional, dan RN ada 88.

Jika partai sayap kanan jauh menang dan menjadi mayoritas pada pemilihan nanti, Macron secara efektif akan kehilangan kontrol pada kebijakan domestik Prancis.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : The Guardian


TERBARU