Banyak Jasad Warga Sipil Bergelimpangan di Rafah Dibunuh Tentara Israel, Kata Direktur RS Kuwait
Kompas dunia | 9 Juni 2024, 17:30 WIBBaca Juga: Korban Terbunuh Serangan Israel di Gaza Tengah Melonjak Jadi 210 Warga Sipil
Saksi mata menambahkan asap hitam membumbung dari semua bagian Jalur Gaza tengah akibat pemboman udara dan artileri yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menghantam daerah-daerah ini.
Menurut saksi mata, kendaraan militer Israel tiba-tiba merangsek masuk daerah-daerah di timur dan barat laut kamp Nuseirat, bersamaan dengan penembakan artileri yang intens menargetkan sebagian besar kamp tersebut.
Saksi mata juga melaporkan kendaraan tempur Israel juga maju dekat Lembah Gaza di Jalan Salah al-Din di Jalur Gaza tengah.
"Drone Israel terbang di atas kamp Nuseirat, menembaki siapa saja yang bergerak di jalan-jalan kamp, mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka," kata paramedis kepada Anadolu.
Israel melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Setidaknya 36.801 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel yang berkelanjutan di Jalur Gaza sejak Oktober lalu, kata Kementerian Kesehatan di wilayah yang terkepung pada hari Sabtu, 8/6/2024.
Sebuah pernyataan kementerian menambahkan 83.680 orang lainnya juga terluka dalam serangan Israel sejak Oktober tahun lalu, "Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan karena penyelamat tidak bisa menjangkau mereka," tambahnya.
Baca Juga: Demi Bebaskan 4 Sandera Israel di Gaza, Ratusan Warga Palestina Jadi Korban Tewas
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera. Delapan bulan dalam perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang menghancurkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota Rafah di selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina berlindung.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Anadolu