> >

360 Jasad Ditemukan di Kamp Pengungsi Jabaliya usai Serangan Israel, Sebagian Besar Wanita dan Anak

Kompas dunia | 5 Juni 2024, 07:50 WIB
Foto arsip. Seorang wanita Palestina menunduk di atas jenazah seorang anak di antara jenazah-jenazah warga Palestina yang tewas akibat serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi Jabaliya, di Rumah Sakit Indonesia di bagian utara gaza, Sabtu, 18 November 2023. (Sumber: AP Photo)

KAIRO, KOMPAS.TV - Pertahanan sipil Palestina di Gaza, Selasa (4/6/2024), mengumumkan tim penyelamat menemukan 360 jasad, sebagian besar wanita dan anak-anak, di kamp pengungsi Jabaliya usai serangan Israel selama tiga minggu.

Mahmoud Bassal, jubir pertahanan sipil Palestina, mengatakan sedikitnya 360 jasad ditemukan sejauh ini, sebagian besar di bawah reruntuhan atau berserakan di jalanan.

Beberapa ditemukan saat serangan Israel masih berlangsung dan lainnya setelah penarikan pasukan Israel pada Jumat (31/5/2024), seperti dilaporkan Associated Press, Rabu (5/6/2024).

Bassal memperkirakan sekitar dua pertiga dari jasad-jasad tersebut adalah perempuan dan anak-anak.

Di antara mereka adalah 30 orang dari satu keluarga besar, Asaliya, termasuk 22 perempuan dan anak-anak, katanya kepada Associated Press. Dia menambahkan pencarian jasad masih berlangsung.

Kamp pengungsi Jabaliya awalnya menampung warga Palestina yang diusir dari rumah-rumah mereka yang berada di wilayah yang kini menjadi Israel pada 1948 lalu. Setelah puluhan tahun, kamp tersebut berkembang menjadi daerah perkotaan yang padat.

Baca Juga: Militer Israel Umumkan 4 Tawanan Tewas di Gaza, Netanyahu Tetap Tolak Usulan Gencatan Senjata

Foto satelit menunjukkan kerusakan besar di Jabaliya akibat serangan Israel. Foto-foto yang diambil oleh Planet Labs PBC pada 8 Mei sebelum serangan dan pada 1 Juni menunjukkan pasar utama kamp pengungsi Jabaliya hancur dan beberapa blok bangunan hilang.

Militer Israel meluncurkan serangan di Jabaliya pada awal Mei, mengeklaim untuk menargetkan kelompok Hamas yang telah berkumpul kembali di sana setelah beberapa serangan sebelumnya di daerah padat tersebut.

Militer Israel mengeklaim serangan itu melibatkan pertempuran jarak dekat yang sulit dengan militan Hamas dan melibatkan sekitar 200 serangan udara.

Pada akhir operasi, militer Israel mengeklaim telah menghancurkan 10 kilometer terowongan bawah tanah dan infrastruktur Hamas lainnya. Pasukan Israel mengeklaim menemukan jasad tujuh tawanan.

Baca Juga: DPR AS Loloskan RUU Sanksi terhadap ICC atas Permintaan Penangkapan Pemimpin Israel

Warga berjalan di antara reruntuhan bangunan di kamp pengungsi Jabaliya, Gaza, awal November 2023. (Sumber: AP Photo)

Korban tewas akibat serangan Israel di Gaza sejak Oktober tahun lalu telah mencapai sedikitnya 36.550 orang, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di wilayah yang terkepung tersebut. Sementara setidaknya 82.959 orang terluka.

“Pasukan Israel membunuh 71 orang dan melukai 182 lainnya dalam tujuh ‘pembantaian’ terhadap keluarga dalam 24 jam terakhir,” kata kementerian itu.

“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan karena tim penyelamat tidak dapat mencapai mereka,” tambahnya.

Israel terus melakukan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023 setelah serangan Hamas meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera di wilayah tersebut.

Setelah hampir delapan bulan serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur. Sementara Israel menerapkan blokade ketat terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina berlindung dari serangan Israel. Israel kemudian menginvasi Rafah pada 6 Mei.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU